KUNINGAN (MASS) – Pasangan Cagub-Cawagub Jabar buah dari Koalisi Gerindra, PAN dan PKS yaitu Sudrajat-Syaikhu kemungkinan akan merembes ke daerah. Ditinggalkannya Deddy Mizwar yang sudah berbaju Demokrat, dapat pula menimpa Yosa Octora Santono di Kuningan.
Kalaupun Demokrat mengusung Mamat Robby Suganda, peluang untuk ditinggalkan PKS cukup besar. Kecuali jika Robby berangkat dari Gerindra atau PAN. Ini mengacu pada Koalisi Gerindra, PAN dan PKS yang dibangun pada tataran pusat.
“Jadi menurut saya koalisi 3 partai ini besar kemungkinannya merembes ke daerah. Maka pasangan calon yang berpeluang untuk dikawinkan tinggal H Udin Kusnaedi (PAN) dengan H Agus Budiman (PKS),” ujar Pemerhati Sosial Politik, Adi Rahmat Hidayat ST, Rabu (27/12/2017) malam.
Untuk koalisi ini di Kuningan, ia melihat ada beberapa opsi yang dapat diambil. Jika PKS tetap menginginkan Agus yang maju, maka duet yang bakal terjadi Udin-Agus. Kecuali Momon Rochmana yang nanti diusulkan PKS, maka duet akan berubah menjadi Momon-Udin.
“Lalu saya juga melihat ada opsi lain. Kalau Gerindra mengusulkan Indra Cahya Uno, maka bisa saja terjadi Momon-Indra. Beda hal jika PAN ternyata mengusulkan nama Jajat Sudrajat (kepala Dinas PUPR), duetnya mungkin jadi Momon-Jajat. Bisa pula jadi Momon-Yusron kalau PAN dan Gerindra bersepakat mengusulkan nama Yusron,” sebutnya.
Menurut Adi, ada dua opsi lain yang dapat dijadikan bahan pemikiran para petinggi 3 parpol tersebut. Yaitu Jajat-Indra dan Udin-Indra. Hal ini apabila Momon Rochmana masih ragu untuk maju meramaikan bursa pilkada.
Ketika dikonfirmasikan, Ketua DPD PKS Kuningan, H Agus Budiman mengaku sudah mendengar kabar ditinggalkannya Demiz dalam pencalonan gubernur. Namun ketika ditanya apakah Kuningan senasib, ia menjawab belum tentu.
“Belum tentu. Untuk Kuningan kita nunggu arahan struktur atas. Kalau targetnya head to head, belum punya gambaran pasangan mana yang nantinya bisa mewakili,” jelasnya. (deden)