KUNINGAN (MASS) – Pasca macan tutul dilepasliarkan disisi utara gunung Ciremai pada 9 Juli 2019, pihak Balai Taman Nasional Gunung Ciremai sempat galau terkait keberadaan Slamet Ramadhan.
Hal itu karena tidak ada jejaknya. Dan akhirnya si macan tutul itu muncul kembali. Dilansir dari akun ig milik gunung_ciremai Slamet Ramadhan tertangkap kamera trap.
“Kabar menggembirakan datang dari tim monitoring Macan Tutul Jawa (Tim Matulja) perihal Slamet Ramadhan”, ungkap Robi Gumilang, petugas Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) Balai TNGC Minggu (17/11/2019).
Diterangkan, hasil kegiatan monitoring Macan Tutul Jawa pada awal November 2019 di suatu blok di mana salah satu kegiatannya pengecekan data dokumentasi kamera trap berhasil mengabadikan keberadaan Slamet Ramadhan dalam kondisi terlihat sehat.
Robi menyebutkan, lokasi pemasangan kamera ini merupakan area perbatasan ekosistem hutan alam dan semak belukar yang berjarak 3,5 kilometer selatan dari wisata alam Bukit Seribu Bintang Kuningan Jawa Barat.
“Dengan wilayah jelajah baru yang berjarak sekitar 8,5 km dari batas kawasan TNGC dan pemukiman masyarakat, insting liar Slamet Ramadhan menuntun menuju lokasi baru yang jauh dari aktivitas manusia guna beradaptasi dengan bagian ekosistem gunung Ciremai”, tandas Robi.
Sementara itu, andaikan saja bisa berbincang dengan Si Hitam Bertutul ini, tentu ada banyak tanya yang ingin disampaikan. Misalnya sudah ketemu pasangan atau belum, ketemu mangsa atau tidak, dan banyak lagi pertanyaan lain.
Namun dari penampakan foto, dapat disimpulkan ia sehat. Postur tubuhnya terlihat lebih kekar bila dibandingkan saat pelepasliaran.
Artinya, ia sukses menjadi calon raja rimba gunung Ciremai. Tentu harapan semua pihak semoga Slamet dapat
selamat dalam proses adaptasi tersebut.
Semoga ia dapat berinteraksi secara normal dengan Macan Tutul Jawa penghuni asli gunung Ciremai, baik itu sebagai pesaing ataupun pasangan agar kelestarian populasinya tetap terjaga dan mendukung
untuk kesehatan ekosistem kawasan TNGC.(agus)