KUNINGAN (MASS)- Beberapa tahun lalu atau tepatnya 2014 terjadi penolakan hebat dari warga terkait rencana eksplorasi panas bumi di kawasan gunung Cermai.
Lelang panas bumi dimenangkan oleh Chevron namun meski perusaahan raksasan ini menang, mereka tidak bisa mengekspolrasi panas bumi karena terjadi demo besar.
Kini tujuh tahun berlalu ternyata Pemkab Kuningan mendukung upaya pemerintah pusat dalam mengeksplorasi panas bumi.
Hal dilontarkan Sekda Dr H Dian Rachmat Yanuar, MSi yang mewakili Bupati Kuningan H Acep Purnama SH ketika memimpin rapat Penjelasan Teknis Pelaksanaan Kegiatan survey 3 G (Geologi, Geofisika, dan Geokimia).
Rapat ini dilakukan bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (ESDM RI) dan Bagian Perekonomian dan SDA Setda Kabupaten Kuningan pada Kamis, (10/6/2021) di Ruang Rapat Linggajati Setda Kuningan.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Koodinator Pelayanan dan Bimbingan Usaha Panas Bumi Kementerian ESDM RI, Edi Indiarto, Forkopimda Kabupaten Kuningan, sejumlah kepala SKPD, Camat dan Kepala Desa di Wilayah Terkait Geothermal dan undangan lainnya.
“Pada prinsipnya Pemkab Kuningan mendukung sepenuhnya eksplorasi panas bumi yang akan dilakukan oleh pemerintah Pusat melalui Kementerian ESDM RI di kawasan Gunung Ciremai,” sebut Acep.
Yang selanjutnya, bisa dimanfaatkan sebagai pembangkit energi tenaga listrik berkekuatan watt besar.
Oleh karena itu, diharapkan, tim dari Kementerian ESDM dapat memberikan kejelasan secara teknis mengenai tahapan penelitiannya.
Tentu sebelum melaksanakan survey terkait beberapa informasi penting rencana pengembangan panas bumi di Kabupaten Kuningan khususnya wilayah Gunung Ciremai.
“Selain itu, saya berharap dukungan dari seluruh stakeholder untuk kegiatan hari ini, yang kedepanya dapat dirasakan kesejahteraan oleh masyarakat,” ungkapnya.
Sementara, Koodinator Pelayanan dan Bimbingan Usaha Panas Bumi Kementerian ESDM RI, Edi Indiarto, dalam paparannya menjelaskan, energi panas bumi atau geotermal adalah energi panas yang terdapat dan terbentuk di dalam kerak bumi.
Dimana Indonesia meliki potensi energi terbarukan geotermal terbesar di dunia. Namun, saat ini pemanfaatan potensial tersebut belum maksimal.
Dikatakan Edi, energi geothermal dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan energi listrik dan dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar minyak sebagai sumber tenaga listrik.
Kebijakan pemanfaatan energi geothermal, sambungnya, secara serius akan dapat mengatasi krisis listrik di Indonesia.
Diterngkan, untuk WKP (Wilayah Kerja Panas Bumi) yang ada di wilayah gunung ciremai ada 38.560 Ha. Selain sebagai sumber energi listrik, pemanfaatan lain dari panas bumi yang akan dilakukan di wilayah gunung Ciremai adalah pemanfaatan langsung (non listrik) seperti wisata, agrobisnis, dan perternakan.
Adapun karakteristik dari geothermal dikatakan Edi, sumber energi bersih, ramah lingkungan terbarukan, bebas resiko kenaikan harga bahan bakar fosil, tidak dapat diekspor, tidak memerlukan lahan yang luas, dan tidak tergantung cuaca.
“Pada dasarnya, energi geothermal adalah energi yang sangat ramah lingkungan dan dapat berdampingan dengan aktivitas masyarakat sekitar, disamping memberikan manfaat yang cukup besar bagi masyarakat,” ujarnya. (agus)