Connect with us

Hi, what are you looking for?

Uncategorized

Semarak Bulan Bahasa Dimulai

KUNINGAN (MASS) – Rektor Universitas Kuningan (Uniku) Dr H Dikdik Harjadi SE Msi secara resmi membuka kegiatan “Semarak Bulan Bahasa 2017”. Acara ini diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa (Hima) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) itu dipusatkan di Gedung Student Center Iman Hidayat Kampus I, Selasa (24/10/2017).

Menurut Ketua Pelaksana kegiatan “Semarak Bulan Bahasa 2017” Didin Setiahudin, Bulan bahasa merupakan bulan yang berkaitan erat dengan sejarah bahasa bangsa Indonesia yaitu Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.

Salah satu isinya menyatakan bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional sekaligus bahasa pemersatu bangsa. Oleh karena itu, pada bulan Oktober diperingati sebagai bulan bahasa.

“Bukan hanya dalam rangka Sumpah Pemuda saja, tetapi Bulan Bahasa juga sebagai salah satu program kerja (Proker) dari Himpunan Mahasiswa (Hima) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) yang sudah menjadi agenda tahunan (rutin) digelar,” tuturnya.

Untuk tahun ini, kegiatan semarak bulan bahasa akan diisi dengan berbagai jenis perlombaan. Diantaranya lomba musikalisasi puisi yang diikuti 27 peserta dan lomba debat bahasa Indonesia diikuti oleh 28 peserta.

Kedua perlombaan ini bagi siswa SMA/SMK/MA/sederajat se-wilayah III Cirebon. Selain kedua lomba diatas, dalam semarak bulan bahasa 2017 juga bakal digelar seminar nasional dan undangan jadi pemakalah dengan menghadirkan narasumber Dr. Hj. Yusida Gloriani, MPd (Dosen Universitas Kuningan) dan Prof. Dr Dendy Sugono (Ketua Majelis Bahasa Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia tahun 2001 – 2008 dan Dosen Tetap Pascasarjana Universitas Indraprasta PGRI Jakarta).

Sementara itu, Rektor Uniku Dikdik Harjadi mengatakan, berbicara mengenai Bahasa Indonesia umumnya akan tertuju langsung pada sastra Indonesia. Karena sastra Indonesia juga sebagai pembentukan karakter dan jati diri bangsa Indonesia.

“Harapan kami, seluruh lapisan masyarakat baik siswa maupun mahasiswa mampu mengembangkan nilai-nilai kebudayaan, bahasa dan keanekaragaman sastra bangsa sekaligus memaknai sumpah pemuda. Bahasa Indonesia kedepan akan bisa menjadi bahasa yang mendunia dan menjadi lingua franca,” pungkasnya. (agus)

Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Advertisement
Exit mobile version