Connect with us

Hi, what are you looking for?

Nanan Abdul Manan, Founder Mahaka Training Center. (Foto: dok Nanan)

Netizen Mass

Self-reward; Trend Kekinian dan Merawat Kesehatan Mental

KUNINGAN (MASS) – Di media sosial, istilah self reward lagi naik daun. Banyak orang yang dengan bangga bilang “Aku layak ngasih hadiah buat diri sendiri!” setelah menyelesaikan pekerjaan berat, ujian kuliah, atau bahkan cuma berhasil bangun pagi tanpa menunda alarm. Tapi sebenarnya, self reward bukan cuma tentang jajan kopi mahal atau liburan ke tempat hits. Lebih dari sekadar tren, self reward adalah bentuk kesadaran diri untuk menjaga kesehatan mental dan menumbuhkan growth mindset -pola pikir bertumbuh yang bikin hidup kita lebih sehat dan produktif.

Secara sederhana, self reward adalah cara kita mengapresiasi diri setelah berusaha keras. Bentuknya bisa macam-macam, dari yang sederhana kayak rebahan sambil nonton film, makan enak, sampai beli sesuatu yang sudah lama diinginkan. Namun, banyak juga yang salah paham dan menganggap self reward sebagai gaya hidup hedon. Padahal, dalam psikologi, menghargai diri sendiri justru bisa menstimulasi hormon dopamin yang bikin otak merasa bahagia dan termotivasi. Artinya, self reward bukan tentang memanjakan diri, tapi tentang menjaga energi dan semangat agar tetap seimbang.

Di era yang serba cepat dan sibuk seperti sekarang, self reward bisa jadi bentuk kepedulian pada diri sendiri. Banyak orang terjebak dalam hustle culture -budaya yang menilai kesuksesan dari seberapa sibuk kamu terlihat. Tanpa sadar, itu bisa bikin stres dan kelelahan mental alias burnout. Menurut American Psychological Association (APA), menghargai diri sendiri dengan cara yang sehat bisa membantu menjaga keseimbangan emosi dan mencegah stres berlebihan. Jadi, self reward itu bukan pelarian dari tanggung jawab, tapi bagian dari self regulation, kemampuan mengatur emosi dan energi supaya tetap stabil dan produktif.

Yang menarik, self reward ternyata juga berhubungan erat dengan growth mindset. Menurut psikolog Carol Dweck, orang dengan growth mindset percaya bahwa kemampuan bisa dikembangkan lewat usaha dan proses. Ketika kamu memberi hadiah pada diri sendiri karena sudah berproses, bukan karena hasil akhir, kamu sedang menanamkan kebiasaan positif: fokus pada perjalanan, bukan hanya tujuan. Misalnya, kamu nggak harus nunggu dapat nilai sempurna untuk bangga; cukup karena kamu sudah konsisten belajar dan nggak menyerah, itu aja sudah layak dirayakan. Dari sinilah tumbuh semangat untuk terus berkembang tanpa takut gagal.

Tentu saja, self-reward juga perlu keseimbangan. Kalau setiap capek sedikit langsung beli barang mahal, ya bisa tekor juga. Kuncinya adalah tahu kapan waktu yang tepat dan bagaimana bentuk penghargaan yang benar. Kamu bisa kasih reward setelah menyelesaikan tugas berat, pilih aktivitas yang menyehatkan seperti olahraga atau jalan santai, dan gunakan momen itu untuk refleksi. Yang paling penting, jangan bandingkan diri kamu dengan orang lain, karena self-reward itu personal-cukup kamu yang tahu maknanya.

Pada akhirnya, produktivitas bukan soal seberapa banyak kamu kerja, tapi bagaimana kamu menjaga semangat dan energi biar bisa terus berjalan. Self-reward membantu kamu tetap sadar, bersyukur, dan termotivasi. Ia bukan tanda kemalasan, tapi simbol keseimbangan-bahwa hidup nggak melulu tentang berlari, tapi juga tahu kapan harus berhenti sebentar untuk menghargai langkah yang sudah ditempuh. Jadi, kalau hari ini kamu udah berjuang keras, jangan ragu buat bilang, “Good job, aku!” karena kadang, apresiasi kecil dari diri sendiri bisa jadi energi besar untuk tumbuh dan melangkah lebih jauh.

Status ‘Sibuk’; itu simbol kesuksesanmu?

Banyak diantara kita bahwa dengan kesibukan adalah salah satu identitas kesuksesan dalam hidup. Kamu sering menjadikan status di whatsapp, atau medsos lainnya tentang pekerjaanmu yang kamu kerjakan pada saat orang lain rileks, istirahat atau di rumah bersama keluarga. Saat kamu share status ‘sibuk’ mu, kamu berasa bahwa sekeren itu kah dirimu. Sehingga, kamu tidak punya waktu luang untuk sekedar menjawab obrolan di grup teman sekelasmu dulu atau di grup whatsapp keluargamu yang ramai nanyain kamu. Kamu seakan bahwa dengan status sibukmu itu nunjukkin bahwa kamu menjadi pribadi yang keren dan hebat dibandingkan dengan lainnya, padahal tidak. Justru kamu sebenarnya sedang dijajah oleh pekerjaanmu, karena mungkin kamu piker bahwa hidup adalah untuk bekerja. Sebagian besar waktumu untuk bekerja, fisikmu dipaksa untuk terus produktif sementara alarm dalam tubuh dan otakmu ga pernah kamu hiraukan.

Bekerja itu ada waktunya, begitupun juga istirahat harus teratur. Ibarat mesin, sehebat apapun jika terus-menerus dinyalakan dan digunakan tanpa ada jeda maka akan terjadi overheat atau konsleting jalur listriknya. Itulah tubuhmu jika terus menerus dipaksa untuk bekerja, maka kelelahan fisik dan otak mu akan terakumulasi pada waktu tertentu, dan terjadilah sakit. Sakitnya bisa saja terjadi secara fisik atau juga psikis. Sakit fisik itu akan mudah terdeteksi dan terobati, karena terlihat. Sementara, sakit psikis terkadang sulit terdeteksi bahkan muncul pada saat konsisi sudah akut.

Berdamailah dengan dirimu

Terkadang kita menginginkan sesuatu yang orang lain miliki. Atau, kita juga terlalu berambisi untuk mengejar keinginan padahal bukan kebutuhan. Atau juga, bahwa keinginan yang didorong oleh ambisi besar kita berubah seakan-akan kebutuhan hari ini, padahal semua itu keliru bahkan salah persepsi. Kita seringa da dalam bayang-bayang orang lain, terperangkap dalam persepsi orang lain, dan terjebak dalam validasi public. Pada akhirnya, individu demikian akan semakin terasing dengan dirinya. Ia tidak bisa Bahagia denga napa yang ia miliki, tidak kuasa untuk mengendalikan dirinya, bahkan tidak memiliki dirinya. Semua dalam kendali orang lain.

Kondisi demikian sering kita temukan tatkala seseorang begitu sibuk mencari validasi public; berbuat baik untuk orang lain, mengikuti gaya hidup orang lain, maupun mengorbankan dirinya untuk kebahagiaan orang lain. Sementara, ia abai terhadap kesejahteraan psikologisnya, ia juga tidak memberi perhatian terhadap kebutuhan otak dan hatinya, pikirannya tidak pernah dimanjakan dengan cerita positif, bahkan abai terhadap identitas dirinya.

Self-reward adalah salah satu cara seseorang untuk menghadirkan waktu special bagi dirinya. Mengapresiasi atas capaian diri sekecil apapun, memanjakan diri dengan aktivitas yang positif dan berdampak pada Kesehatan mental dan fisik lebih lama. Menyiapkan nutrisi tinggi untuk otak dan perut. Jika ia makan selalu menyeimbangkan antara kelezatan hidangan di lidah dan keselamatan usus. Jika ia menonton maupun membaca selalu menyeimbangkan antara emosi mata dan dampak kepada pikiran dan hati. Semua nya dilakukan demi menjaga Kesehatan fisik dan mental lebih lama.

Self-reward adalah cara sederhana bahwa kamu bisa menjadi pribadi yang lebih berharga di depan dirimu sendiri. Berdamai dengan segala kegaduhan di sekelilingmu adalah hasil dari kekuatan mentalmu yang selalu dirawat. Hidup tanpa pura-pura akan jauh lebih sehat dan Bahagia. Tanpa sandiwara dan topeng kepalsuan, hidupmu akan jauh lebih bermakna. Kenali, pahami, dan apresiasi dirimu untuk tumbuh menjadi versi terbaikmu-bukan karena ingin sempurna, tapi karena kamu layak berkembang dan Bahagia dengan dirimu sendiri.

Oleh: Nanan Abdul Manan
Founder Mahaka Training Center

Advertisement
Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement

You May Also Like

Advertisement mgid.com, 597873, LANGSUNG, d4c29acad76ce94f improvedigital.com, 1944, PENJUAL KEMBALI pubmatic.com, 161673, PENJUAL KEMBALI, 5d62403b186f2ace pubmatic.com, 161674, PENJUAL KEMBALI, 5d62403b186f2ace rubiconproject.com, 9655, PENJUAL KEMBALI, 0bfd66d529a55807 adyoulike.com, c1cb20fa2bbc39a8f2ec564ac0c157f7, LANGSUNG adyoulike.com, a15d06368952401cd3310203631cb18b, PENJUAL KEMBALI smartadserver.com, 4577, PENJUAL KEMBALI, 060d053dcf45cbf3 e-planning.net, 1c65d16a00e52342, LANGSUNG, c1ba615865ed87b2 adagio.io, 1417, PENJUAL KEMBALI onetag.com, 7cd9d7c7c13ff36, LANGSUNG appnexus.com, 13099, PENJUAL KEMBALI pubmatic.com, 161593, PENJUAL KEMBALI, 5d62403b186f2ace rubiconproject.com, 11006, PENJUAL KEMBALI, 0bfd66d529a55807 Video.unrulymedia.com, 586616193, PENJUAL KEMBALI appnexus.com, 15825, LANGSUNG, f5ab79cb980f11d1 sonobi.com, 4dd284a06a, PENJUAL KEMBALI, d1a215d9eb5aee9e appnexus.com, 15825, PENJUAL KEMBALI, f5ab79cb980f11d1 Media.net, 8CUTQ396X, LANGSUNG videoheroes.tv, 212716, PENJUAL KEMBALI, 064bc410192443d8 sharethrough.com, YYFDsr3Y, PENJUAL KEMBALI, d53b998a7bd4ecd2 appnexus.com, 12976, PENJUAL KEMBALI, f5ab79cb980f11d1 rubiconproject.com, 25060, PENJUAL KEMBALI, 0bfd66d529a55807 video.unrulymedia.com, 170071695, PENJUAL KEMBALI Contextweb.com, 562794, PENJUAL KEMBALI,89ff185a4c4e857c amxrtb.com, 105199704, LANGSUNG indexexchange.com, 191503, PENJUAL KEMBALI, 50b1c356f2c5c8fc openx.com, 559680764, PENJUAL KEMBALI, 6a698e2ec38604c6 rubiconproject.com, 23844, PENJUAL KEMBALI, 0bfd66d529a55807 adform.com, 2865, PENJUAL KEMBALI pubmatic.com, 161527, PENJUAL KEMBALI appnexus.com, 12290, PENJUAL KEMBALI, f5ab79cb980f11d1 sharethrough.com, a6a34444, PENJUAL KEMBALI rubiconproject.com, 23844, RESELLER openx.com, 559680764, RESELLER
Exit mobile version