KUNINGAN (MASS)- Proses pembasahan kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai di Desa/Kecamatan Pasawahan yang menggunakan pesawat helikopter menjadi perhatian. Bukan hanya karena helikopter sekali angkut menyemburkan 4.000 liter air ke kawasan Blok Panyusupan Batu Arca, Sigedong dan Cicangkrung.
Tapi, proses pengambilan air dari Situ Cipariuk pun menjadi perhatian warga. Letak situ yang dilalui jalur wisata ke Kebun Raya Kuningan membuat warga sekitar dan pengguna jalan berhenti di pinggiran danau kecil itu.
Mereka melihat bagaimana menyaksikan proses pengambilan air menggunakan pesawat. Yang menjadi perhatian warga adalah bagaimana kemahiran seorang pilot yang bisa terbang sangat rendah di tengah danau untuk mengambil air.
Suara gemuruh baling-baling dan dimasukknya tangki ke danau merupakan bagian yang dramatis dan banyak diabadikan warga dengan ponsel mereka. Bagi warga pengalaman ini merupakan kali pertama yang dilihat mereka.
“Saya senang bisa melihat pesawat helikopter ini, terutama pas ngambil air. Ternyata tidak mudah perlu kerja keras. Saya acungkan jempol,” ujar Firman salah satu warga sekitar yang sengaja menonton, Senin (15/10/2018).
Hingga pukul 15:00 wib warga sekitar masih mengerumuni pinggiran situ untuk menyaksikan aksi heli pembawa bom air. Diantara penonton ada pula yang sengaja membawa anak-anak mereka.
Seperti diketahui proses penanganan kebakaran sudah beres. Bom air atau water boombing dilakukan selama tiga hari. Total sebanyak 69 kali helikopter menyeburkan api ke kawasan TNGC. Apabila dikali 4.000 liter maka 276.000 liter air berhasil melakukan pembasahan kawasan.
Upaya itu berhasil sehingga api yang sempat nyala selama 15 hari sudah mati total. Dengan beres maka pesawat kembali ke Jakarta. (agus)