KUNINGAN (MASS) -Sejak wabah corona melanda di Indonesia dan berdampak ke berbagai sektor, dimana pemerintah menerapkan aturan bekerja di rumah (work for home), ternyata berdampak kepada meningkat tingkatan kehamilan.
Hal ini bukan terjadi di wilayah lain di Indonesia, di Kabupaten Kuningan pun terjadi. Meski Dinas Kesehatan Kuningan belum melaporkan secara resmi data tersebut karena fokus kepada penanganan corona. Namun, berdasarkan laporan dari bidan-bidan terjadi peningkatan.
“Data yang saya miliki di UPTD Puskemas Cijoho ada bumil baru sebanyak 74 orang. Sedangkan bumil lama yang belum lahir 350 orang,” ujar Bidan Nia Kurnilawati kepada kuninganmass.com, Jumat (8/5/2020).
Ia menyebutkan, data itu hanya di satu UPTD, bayangkan kalau di 37 UPTD Puskesmas yang tersebar di 32 kecamatan yang tentunya lebih banyak lagi. Memang kondisi tidak bisa dihubungkan 100 persen dengan corona tapi ada peningkatan.
Terpisah, Bidan Anah yang praktik di Desa Gunungkeling Kecamatan Cigugur mengakui hal yang sama. Namun, ia tidak bisa menghitung secara presentase. Tapi, memang terjadi peningkatan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Kuningan, Trisman Supriatna mengatakan, upaya yang sudah dilakukan oleh pihaknya adalah sejak sertijab tanggal 3 April 2020 langsung bergerak.
“Pertama brifing dengan para Kabid dan kasi, terus melaksanakan rakor dengan para UPT, para PKB, para TPD dilanjutkan dengan roadshow dengan para UPTD/PKB/TPD di 17 kecamatan,” jelasnya mantan Kabag Umum Setda Kuningan itu.
Dikatakaan, dipertemuan dengan para petugas lapangan, ia tekankan masalah peserta KB baru dan PUS (pasangan usia subur) yang belum berKB. Di era Pandemi Covid-19 ini, karena teman-teman dibatasi oleh protokol kesehatan, mereka melakukan KIE dengan menggunakan video conference dengan para kader ( PPKBD/sub PPKBD) dan institusi masyarat pedesaan.
Diterangkan, melalui WA grup, diharapkan para petugas di bantu kader agar melakukan KIE, minimal PUS yang tidak ber KB melindungi dirinya dangan alat kontrasepsi minimal dengan alkon pil atau kondom.
“Jangan sampai Corona negatif, tetapi istri positif. Yang akhirnya sembilan bulan ke depan akan ada baby Boom di Kabupaten Kuningan,” ujarnya sambil tertawa lebar. (agus)