KUNINGAN (MASS)- Tidak semua orang berkesempatan mengenyaman pendidikam formal. Hal ini karena berbagai faktor. Mengetahui hal itu Ketua Karang Taruna Kabupaten Kuningan Elon Carlan MPd mendirikan Sekolah Karang Taruna Kabupaten Kuningan.
Sekolah ini pada Kamis (11/6/2020) diresmikan oleh Bupati Kuningan di Gedung Jatikersa (Jalan Baru Sadamantra Kecamatan Jalaksana).
Sementara Visi dari Sekolah Karang Taruna Kabupaten Kuningan yaitu mewujudkan generasi cerdas maju dan berkarakter terdiri dari 9 program studi.
Adapun program studi itu adalah Diklat Kepemimpinan Karang Taruna, Layanan Kesetaraan BEBAS BIAYA untuk Paket A (SD) B (SMP) dan C (SMA).
Lalu, lembaga kursus dan pelatihan, Mazelis Ta’lim dan Rumah Qur’an, Taman Bacaan Masyarakat (TBM), Layanan sekolah Khusus.
Kemudian, terapi Perkembangan Anak dan Konsultasi Keluarga, Layanan Rumah Belajar Anak Bintang (RAJAB), Sekolah Perempuan Menggapai Cita-cita (SEKOPER CITA), dan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Karang Taruna.
Menurut Elon banyak hal yang mendorong karang taruna menggagas sekolah yakni dilandasi bahwasannya engalaman empiris telah membuktikan bangsa-bangsa yang telah menikmati kesejahteraan dan kemakmuran bagi rakyatnya adalah bangsa yang memulai pembangunannya melalui pendidikan.
Terlebih lagi lanjut ia, melalui salah satu program studi layanan Layanan Kesetaraan bebas biaya untuk Paket A (SD) B (SMP) dan C (SMA).
“Dan STKIP Karang taruna akan membantu mendongkrak Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Rata-rata Lama Sekolah di Kabupaten Kuningan yang masih 9 tahun menuju wajib belajar 12 tahun,” tandas pria yang menjabat Kabid Pembinaan PAUD Disdikbud Kuningan.
Diharapkan karang taruna menjadi mitra Pemkab Kuningan dalam meningkatkan jangkauan dan akses bagi masyarakat terhadap layanan pendidikan.
“Melalui langkah penanganan layanan pendidikan seperti biaya, ketersediaan tutor/guru, kurangnya sarana dan prasarana, kesadaran calon peserta didik,” tambahnya.
Dikatkan, penyelenggaraan Program Studi Sekolah Karang Taruna relatif memenuhi kebutuhan pembentukan kapasitas dan karakter warga belajarnya, seperti kepemimpinan, nasionalisme, ahlak, etika.
Selain itu keimanan/spiritual, penyelenggaraan kesejahteraan sosial, kecakapan hidup, vokasional (kemandirian/keterampilan kerja), penanganan disabilitas, tumbuh kembang anak dan konsultasi keluarga.
Dari aspek gender kaum perempuan menjadi prioritas dengan dibukanya program studi Sekolah Perempuan Menggapai Cita-cita (SEKOPER CITA), dalam pelaksanaannya nanti akan dikembangkan kerja sama dan kemitraan dengan Tim Penggerak PKK Kabupaten yang secara berjenjang dengan TP. PKK Kecamatan dan Desa/Kelurahan.
Lebih lanjut khusus berkaitan dengan sekolah kesetaraan bebas biaya, ditargetkan 1.000 orang calon peserta didik jenjang kesetaraan SD, SMP dan SMA, yang diharapkan terjaring oleh karang taruna desa/kelurahan.
DIterangrangkan, Yang nantinya apabila calon peserta dalam satu wilayah (desa/kelurahan) memenuhi jumlah standar minimal 1 kelas 20 atau 30 orang, maka kegiatan belajar mengajar dapat diselenggarakan di lokasi desa tersebut.
Tentu sebagai kelas jauh dari lembaga PKBM yang ditunjuk, dengan mengupayakan tutor/guru dari waga karang taruna di lokasi tersebut yang memenuhi kualifikasi.
Dari aspek tingkatan usia, target kelompok usia dini pada rentang usia emas (golden age) 5 tahun kebawah sampai jenjang pendidikan perguruan tinggi, menjadi sasaran garapan sekolah karang taruna kabupaten ini. (agus)