CILIMUS (MASS) – Belakangan, fasilitas dan akses pendidikan memang sangat banyak. Termasuk untuk anak usia dini/kanak-kanak. Di Kuningan, terbilang banyak sekolah yang pendidikannya bagus, namun berbanding lurus juga dengan biaya yang harus dikeluarkan orang tua.
Namun, TK yang satu ini terbilang berbeda. Berada di sebuah komplek perumahan, Griya Wisata Kuningan (GWK) Bandorasa, TK ini tidak memungut biaya untuk belajar disana, Rp 0-, tanpa spp bulanan.
Bukan tanpa sebab, TK ini memang didirikan dengan semangat yang berbeda. Seperti yang diutarakan oleh Kepala TK Shinta Maryana S Pd.
Pada kuninganmass.com, dirinya mengaku TK yang dipimpinnya itu bermula dari keprihatinan warga sekitar, akan pendidikan anak. Apalagi, saat itu tengah pandemi.
“Waktu itu saya masih ngajar di TK (ynag lain). Tapi karena pandemi, anak-anak gak mungkin ke sekolah, akhirnya dibagi kelompok, salah satu kelompoknya belajar di rumah saya,” terangnya baru-baru ini.
Saat mengajar itulah, beberapa tetangga sering memperhatikan. Shinta mengatakan, dirinya sempat khawatir bahwa kegiatannya itu, dianggap berkerumun.
“Waktu itu sempet dipanggil, dikira mau ditegur karena kerumunan. Ternyata malah didukung untuk punya sekolah sendiri,” terangnya sembari menyebutkan, beberapa warga yang kemudian membangun yayasan seperti D Suryadi SH, Yayat Achdiat Gunawan S KM MM dan Wirnato sebagai pendiri.
Awalnya, pihaknya bersama yayasan mengontrak rumah untuk belajar anak-anak. Dan syukurnya, ternyata lembaga pendidikannya diterima bahkan diminati banyak masyarakat.
Meski ada di tengah perumahan, justru banyak anak-anak yang belajar ke tempatnya dari luar perumahan. Dan kepercayaan masyarakat itu, berlanjut sampai tahun keduanya saat ini.
“Alhamdulillah, pas ngurus-ngurus legalitas administrasi kita juga dimudahkan. Apalagi kan, kegiatan belajarnya sudah berjalan duluan,” ujarnya bersyukur.
Saat ini, puluhan orang tua siswa mempercayakan anaknya belajar di TK GWK Bandorasa. Disana, orang tua mempercayakan anaknya sepenuhnya, karena selama pengajaran tidak perlu didampingi orang tua.
Meski bertambah banyak, pihaknya bersama yayasan bersikukuh untuk tidak membebani orang tua murid dengan bayaran. Namun, lanjut Shinta, guru-guru TK GWK tetap memberikan pembelajaran dan permainan terbaik untuk anak-anak. (eki)
