KUNINGAN (MASS) – Prosesi pemulangan santri Husnul Khotimah sudah sekitar 1.800 orang atau 50 persen. Hal itu diutarakan Camat Jalaksana Toni Kusumanto, saat melakukan pemantauan proses pemulangan, Selasa (6/10/2020) siang.
Toni menyebut, dari laporan terakhir, santri yang terpapar mencapai 405 orang santri. Karena itulah, percepatan pemulangan dilakukan untuk menghindari bercampurnya santri yang dinyatakan terpapar dan tidak.
“Kan rentan (kalau tercampur, red),” ujarnya pada kuninganmass.com di lokasi.
Prosesi pemulangan sendiri sudah dilakukan selama lima hari dan akan terus dilanjutkan secara bertahap. Santri yang bisa pulang, merupakan santri yang sudah melakukan tes swab dan dinyatakan negatif.
“Sesuai hasil rapat gugus tugas, targetnya hari ini 1000 lebih santri dipulangkan. Tapi kita lihat situasi, kadang kan santri siap, orang tuanya siap. Tapi kalo tidak bisa sesuai target, ya kita lanjut besok,” jelasnya.
Adapun santri yang sudah dinyatakan positif sendiri, sebanyak 40 orang sudah dinyatakan negatif. Hal itu, dipastikan setelah santri menjalani karantina, baik di rumah sakit rujukan, maupun di pondok, lalu diswab kembali dan dinyatakan negatif.
Dari pemantauan kuninganmass.com, saat proses pemulangan santri, terlihat ada damkar melakukan penyemprotan air mengantisipasi debu.
Sementara itu, sampai pukul 13.30, tidak terlihat Ketua DPRD Kabupaten Kuningan Nuzul Rachdy datang ke lokasi untuk meminta maaf. (eki/deden)