KUNINGAN (MASS) – Dr H Dian Rahmat Yanuar M Si yang saat ini kebetulan menjabat sebagai Sekda Kabupaten Kuningan, disebut-sebut sebagai anak biologis dari PKB. Hal itu, disampaikan langsung Ketua DPC PKB Kuningan H Ujang Kosasih dalam Podcast Kuningan Mass baru-baru ini, saat membahas persiapan jelang Pilkada yang akan digelar akhir tahun 2024.
“PKB ini kan partai politik yang mempunyai aturan main tersendiri, Pileg punya aturan partai, Pilkada juga. DPP mengeluarkan aturan, terkait mekanisme partai tentang Pilkada, ada aturan mainnya. Sudah sangat jelas,” kata H Ujang, memastikan pihaknya akan mengikuti aturan tersebut.
Tahapan pertama, jelasnya adalah persiapan. Salah satunya membentuk kepanitiaan yang dinamai desk pilkada yang diberikan kepercayaan mengurusi Pilkada.
“Tahap kedua, penjaringan calon. Bagi pengurus partai kader, siapapun tokoh Kuningan yang ingin mengabdikan diri di jalur politik dalam hal ini kepala daerah, silahkan daftar di PKB. Siapapun, karena kita partai terbuka, karena prinsipnya siapapun yang punya keinginan, tulus (mengabdi untuk daerah),” sebut lelaki yang kini menjabat Wakil Ketua DPRD Kuninhan tersebut.
Nantinya, para calon akan mengikuti Uji Kelaykan dan Kepatutan (UKK). Pengujinya dan yang menentukan rekomendasi, langsung dari pusat.
Disinggung beberapa nama, Ujang nampak terbuka. Termasuk dari tokoh NU, yang memang PKB identik dengan ke-NU-annya. Tinggal keseriusan calon.
Benerapa nama yang ditanyakan ke H Ujang seperti Ketua PCNU Kuningan Abah Aam, dan anggita DPR RI Dapil Jabar X Yanuar Prihatin, Ujang menjawab diplomatis. Tergantung sosok-sosok yang disebut akan ikut kandidasi atau tidak, dipilih DPP PKB atau tidak.
Namun kala ditanya sosok Sekda Kuningan, Dr H Dian Rahmat Yanuar M Si yang masih aktif sebagai ASN, H Ujang menjawabnya dengan cukup panjang.
“Boleh (mendaftar), kalo boleh saya katakan, Dian Rahmat Yanuar, beliau anak biologis PKB, kenapa saya sampaikan? PKB lahir 98, termasuk di Kuningan, (saat PKB dideklarasikan di Kuningan) diberikan kepercayaan kepada Drs H Sukardi sebagai ketua. Beliau (H Sukardi) adalah orang tua Sekda (Dian), ayahnya,” kata H Ujang.
Jika Sekda mempunyai kedekatan dengan PKB, menurutnya wajar karena memang anak biologis PKB, ada yang namanya gen politik sangat kuat.
“Hanya memang kami sangat paham, beliau sebagai ASN. ASN menurut UU harus netral. Tapi saya yakin, di dalam beliau mengalir darah PKB. Walaupun demikian hak politiknya wallahu alam, karena kan Dian juga mempunyai komunikasi dengan parpol lain,” jawab H Ujang, soal kans Sekda Dian nyalon Bupati.
Ditanya soal dirinya sendiri, H Ujang mengaku jika ada perintah partai, dirinya pun harus siap. Meski begitu, jika dirinya kut penjaringan pun, tidak ada keistimewaan khusus. Tetap mengikuti alur penjaringan sesuai aturan.
“(Kalo dibuka pendaftaran bakal banyak? )Semoga, karena bagaimanapun semakin banyak kandidasi, semakin besar peluang masyarakat memberikan penilaian. Kalo misal PKB ada 5 orang yang daftar, nanti mungkin salah satu metodologi yang digunakan partai, hasil survey, itu hasil survey masukan kepada kami ditambah dengan berbagai aspek yang sekiranya diperlukan,” tuturnya.
Ditanya target PKB apakah calon Bupati atau Wakil, ia mengaku harus melihat dinamika nanti. Tentu jika ada kesepakatan termasuk antar koalisi, harapannya bisa K-1 apalagi dengan 8 kursi. Saat ini, kata H Ujang, pihaknya sudah banyak menjalin komunikasi dengan partai lain.
Ditanya kans PKB “dilamar” Acep sebagai Ketua DPC PDIP untuk jadi pasangan di Pilbup, H Ujang menjawab tegas bahwa yang memutuskan siapa yang nyalon dari partainya adalah DPP.
“Ini adalah proses politik, jangan berandai andai sekaran nanti tidak bagus,” jawab H Ujang sembari menegaskan, bahwa pihaknya sudah menyiapkan gagasan untuk Kuningan jika PKB diberi mandat sebagai Bupati. (eki)
Video: