KUNINGAN (MASS) – Sebelum ramainya video dugaan tawuran dengan senjata tajam di Jalan Kyai Eyang Hasan Maolani atau yang lebih familiar disebut Jalan Baru Lingkar Timur Kuningan kemarin, Senin (12/5/2025) sekitar waktu maghrib, ternyata Kabupaten Kuningan lebih dulu telah mendata pelajar yang akan dididik ke barak militer.
Program pendidikan pelajar ke barak militer sendiri, merupakan program yang digagas Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi atau yang kerap disapa KDM. Kabupaten Kuningan sendiri telah mendata sekitar 30 siswa yang siap mengikuti pendidikan.
Hal itu disampaikan Wakil Bupati Kuningan Tuti Andriani SH MKn, Selasa (13/5/2025) saat dikonfirmasi masalah tawuran remaja yang videonya viral di media sosial.
“Saya mendengar ada tawuran nanti kita coba tanya ke dinas, itu siapa tawuran jenjang sekolah mana harus tahu dulu, apa dari anak sekolah (atau bukan),” kata Tuti menjawab.
Saat ditanya lanjutan apakah anak-anak itu jika pelajar Kuningan akan dididik ke barak militer, barulah Tuti mengatakan bahwa Kabupaten Kuningan justru sudah melakukan pendataan. Sudah ada 30 pelajar yang rencananya akan mengikuti pendidikan barak militer.
“Kemarin sudha dihitung dari sekolah mana saja yang harus dimasukan ke barak militer dari tiap sekolah. (Persyaratannya) Harus ada pernyataan dari orang tua, bukan dalam arti kita menjudge (menghakimi anak), tapi dididik diarahkan, baguslah (program pak) KDM,” tuturnya.
Adapun prosesnya, lanjut Tuti, dilaksanakan melalui Dinas Pendidikan bekerjasama dengan guru BP. Pelajar yang masuk barak militer, merupakan siswa tingkat SLTA. (eki)