KUNINGAN (MASS)- Jumlah sampah yang ada ada di Kabupaten Kuningan setiap hari meningkat. Pada saat harri-hari biasa per hari mencapai 200 ton. Jumlah itu meningkat pada saat Ramadhan menjadi 220 ton. Ternyata jumlah terus naik dan puncaknya pada saat lebaran ini mencapai 250 ton.
Menurut Kadis Lingkungan Hidup H Amirudin MSi melalui Kasi Pengelolan Kebersihan Aman SE, peningkatan ini disebabkan perubahan pola konsumsi masyarakat. Dengan meningkatnya konsumsi pada saat berbuka puasa dan sahur, di tambah dengan datangnya para pemudik/perantau dari luar kota kuningan.
“Adapun jenis sampah yang meningkat kebanyakan berupa sampah rumah tangga, seperti sayur-mayur, buah-buahan, bekas pangkasan pohon,plastik serta pembungkus makanan lainnya,” tandas Aman kepada kuninganmass.com, Jumat (15/6/2018) pagi.
Ia menyebutkan, peningkatan timbulan sampah juga dapat di hasilkan dari objek-objek wisata yangg ada di kota kuda ini, karena Kota Kuningan merupakan salah satu kota tujuan pariwisata bagi kota-kota lainnya.
Selain itu, peningkatan timbulan sampah juga di hasilkan dari pusat perbelanjaan dan pasar-pasar tradisional. Dari pasar tradisional di dominasi sampa-sampah organik seperti sisa-sia sayuran dan daging bekas ‘maremaan’ yang kurang laku di jual.
Diterangkan, peningkatan timbulan sampah ini sudah jadi tradisi tiap tahun di Kota Kuningan. Namun sayang hal ini tidak di barengi dengan peningkatan sarana dan prasarana serta SDM di Dinas Lingkungan Hidup
Sehingga dalam operasionalnya lanjut dia, pihaknya sering kelabakan mengantisipasi lonjakan timbulan sampah ini. Saat ini DLH hanya memiliki 14 armada Dump truck dan 6 armada armroll truk serta 2 alat berat beco di TPA.
“Dengan kondisi ini sangat wajar apabila kami belum sepenuhnya melayani angkutan sampah dari seluruh desa/kelurahan yg ada di kuningan ini. Hal ini terbukti dari total 376 desa/kelurahan yanggg ada di Kuningan hanya 48 tempat,” bebe Aman.
Diterangkan, petugas kebersihan baik sebelum, sesudah bahkan hari H Lebaran tetap bertugas yaitu petugas penyapu, pengangkut, sopir dan petugas TPA. Pada tadi pagi usai lebaran pun di setiap depan masjid langsung membersihkan sampah.
“Kami di kenal dengan pasukan anti libur, kami tidak mengenal istilah libur atau cuti bersama. Bisa di bayangkan andaikan petugas kebersihan libur 1 atau 2 hari, pasti tumpukan sampah di mana-mana. Untuk itu bantu kami dengan membuang sampah pada tempat,” pungkasnya. (agus)