KUNINGAN (Mass) – Sejumlah wartawan dari berbagai media baik cetak maupun elektronik yang bertugas di wilayah Kabupaten Kuningan, Selasa (16/8), menggelar aksi damai menyikapi insiden pemukulan dua wartawan di medan oleh oknum anggota TNI AU baru-baru ini.
Dengan melakukan aksi longmarch, belasan insan pers melakukan orasi dan aksi teatrikal di kawasan Bundaran Cijoho Kuningan. Mereka membentangkan kertas bertuliskan “save jurnalis”, “Jurnalis Bukan Teroris” dan sejumlah kecaman atas aksi kekerasan yang dilakukan oknum aparat TNI AU terhadap dua wartawan di Medan.
Aksi wartawan kali ini, juga diwarnai aksi pelepasan atribut sekaligus tabur bunga di atas peralatan kerja jurnalis seperti kamera hingga kartu pers yang diletakkan di jalan. Mereka mengutuk aksi kekerasan yang dilakukan oleh oknum aparat TNI AU dan Paskhas Lanud Suwondo terhadap dua wartawan, saat tengah melakukan peliputan aksi warga terkait pembangunan Rusunawa di Medan
Salah seorang peserta aksi, Deden menilai, tindakan represif tentara tersebut menandakan belum adanya pemahaman aparat TNI AU terhadap kerja jurnalis yang dilindungi oleh Undang-Undang Pers.
“Kami tentu sangat kecewa dan mengutuk keras tindakan kekerasan yang dilakukan oknum aparat TNI AU terhadap rekan kami di Medan kemarin. Kami mendesak agar insiden penganiayaan terhadap wartawan tersebut diusut tuntas dan ada tindakan tegas terhadap pelakunya, termasuk instansi dan pimpinan yang terlibat jika perlu dipecat dari jabatannya,” tandasnya.
Insiden itu kata Deden yang kebetulan dari media Radar Kuningan, menambah daftar kelam terhadap profesi wartawan yang kerap menjadi sasaran tindakan anarkis aparat. Dia berharap, kejadian tersebut tidak kembali terjadi dan dipahami oleh semua pihak bahwa kerja jurnalis itu dilindungi UU Pers.(andri)