KUNINGAN (MASS)- Mulai Selasa (29/9/2021) malam Pemkab Kuningan melakukan penyekatan atau pembatasan kegiatan masyarakat di malam hari bagi warga yaitu dari mulai pukul 20.00 WIB-05.00 WIB.
Lokasi Penyekatan yang akan dilakukan adalah di 16 titik, khususnya disekitaram wilayah Kuningan. Rencanannya penyekatan dilakukan dari tanggal 28 Juni hingga 5 Juli (khusus hari pertama simulasi).
Menurut Kasat Lantas Polres Kuningan AKP Tahir Muhidin, setiap titik penyekatan di jaga oleh 7 petugas atau ada sekiatr 102 petugas.
“Dari Lantas menerjunkan 21 orang, sisanya adalah petugas gabung dari TNI, Satpol PP dan Dishub,” ujar Tahir kepada wartawan Selasa.
Diterangkan, pengendara yang akan melintas ke 16 titik tersebut akan dicek. Apabila bukan warga sekitar pengendara dilarang melintas sesuai denga jadwal yang sudah disepakati.
“Bagi warga sekitar harus bisa menunjukan KTP dan kami pun akan menggelar operasi yustisi bagi para pelanggar protokol kesehatan,” ujarnya.
Pihaknya berharap meningkatnya kesadaran masyarakat untuk membatasi pergerakan masyarakat atau tetap menerapkan protokol kesehatan sehingga bersama-sama bisa menekan angka penyebaran angka covid khususnya di Kabupaten Kuningan.(agus)
Berikut Jalan yang akan ditutup
1).Jam mulai penutupan dari jam 20.00 WIB s.d jam 05.00 WIB.
2).Mulai dari hari Senin tgl 28 Juni 2021 s.d hari Senin tgl 5 Juli 2021.
3).Jalur yang akan ditutup :
A.Rest Area Cirendang.
B.Lamer Ciporang.
C.Cijoho Bawah.
D.Jln Wijaya Timur.
E.Simpang Yamsik.
F.Dewi Sartika (Depan Balebat).
G.Kemenag.
H.Lamer Gotong Royong.
I.Simpang Flora.
J.Alun Alun Cigugur.
K.Lamer Darurat.
L.Simpang Bni.
M.Makam Gede.
N.Simpang Sidapurna.
O.Bola Dunia.
P.Jln Baru Kenis (Bawah).
Aisyah
1 Juli 2021 at 14:36
Kenapa ko trevel dari kuningan ke jakarta masih bisa beroperasi, bukankan itu pelanggaran?! Baiknya trevel2 desa yang mengangkut penumpang habis jualan atau usaha dari jakarta sudah tidak beroperasi lagi, karen itu bisa menimbulkan kluster kluster baru dan berbahaya untuk keselamatan keluarganya di desa.secara pedagang2 yang pulang ke kampung dari jakarta dengan naik trevel yang berasal dari desanya juga sama sekali tidak bisa menjamin menjaga prokesnya. Untuk memakai masker saja tidak mau. Mohon untuk di tindak lanjuti oleh aparat pemerintah setempat. Khususnya trevel2 yang berasal dari desa sagaranten kecamatan ciwaru, entah kenapa katanya ada pemberlakuan psbb ketat d kab.kuningan tapi ko masih bisa lolos saja keluar masuk jakarta kuningan. Dan sekarang mengakibatkan corona sudah masuk desa, secara orang2 desa masih begitu awal dengan cara menjaga prokes ketat. Dengan adanya varian baru Delta desa2 di kab.kuningan sangat di khawatirkan.
Ryan
1 Juli 2021 at 20:19
Iya betul….lagian buat apa juga malam2 dijaga? Siang yg rame mah…klo malam mah ronda buat jaga biar ngga ada maling
Kebanyakan Teori
3 Juli 2021 at 20:58
Teuinglah rudet