KUNINGAN (MASS) – Permasalahan kotoran hewan (Kohe) yang kerap terjadi di Kabupaten Kuningan kini mulai menemukan titik terang berkat adanya salah satu usaha dari Pemerintah Daerah.
Pemda melalui bagian Perekonomian dan SDA menggelar penandatanganan perjanjian kerjasama dengan pabrik pengolahan kotoran hewan di Eks KUD Setia Murni, Desa Cihideung Hilir, Kecamatan Cidahu.
Bupati Kuningan, Dr Dian Rachmat Yanuar MSi, menyampaikan bahwa persolan kohe yang sebelumnya menjadi masalah lingkungan, kini dapat menjadi peluang baik.
“Persolan pupuk hewan selalu menghantui kita bersama belum ada solusi yang benar-benar disebar menyeluruh. Saya berharap ini menjadi momentum strategis bagi kita bahwa pengolah kohe yang tadinya masalah bisa jadi berkah,” ujar Dian, Rabu (16/7/2025) di sela-sela agendanya.
Ia mengungkapkan bahwa saat ini terdapat potensi sekitar 40 ribu ton kohe. Namun, uniknya kohe tersebut akan dibeli oleh pihak pengusaha untuk diolah melalui proses yang panjang.
“Pihak ke 3 ini sudah menandatangani kontrak karir kerjasama dengan pupuk Indonesia, mudah-mudahan dengan ini sedikit demi sedikit persolan Kohe diberbagai tempat akan segera terurai,” ujarnya.
Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan dengan PT Berkah Lumintu Sejati resmi diteken Rabu (16/06/2025) siang tadi. Kerjasama ini meliputi launching Pabrikasi Pengelolaan Kotoran Hewan Menjadi Pupuk Organik Bersubsidi (Petroganik).
Kehadiran pabrikasi ini adalah untuk menanggulangi kotoran hewan khususnya sapi di Wilayah Kecamatan Cigugur dan di wilayah lain se-Kabupaten Kuningan, seperti yang disampaikan oleh Pj Sekda Kuningan, Beni Prihayatno, S.Sos., M.Si
“Dengan keberadaan ternak sapi potong berjumlah 31.400 ekor dan sapi perah berjumlah 7.500 ekor sehingga tingkat pencemaran udara dan air yang berdampak pada lingkungan masyarakat dapat terminimalisir untuk dimanfaatkan keperluan bahan baku pupuk” Lanjut Beni, membacakan laporan ketua panitia PKS.
Direktur PT Berkah Lumintu Sejati, Ari Bowo Sumarno, S.T dalam pemaparannya menyebutkan bahwa satu mesin granul yang dimilikinya bisa mengelola 4 ton kotoran hewan.
“Kuningan sebagai salah satu penghasil susu dari sapi ternak di Jawa Barat sudah tentu kotorannya ini menjadi peer ya. Padahal di atas sana (Kecamatan Cigugur) sudah disiapkan tempat pembuangan tetapi kalau terbawa hujan jadi suka mengalir ke bawah.
“Jadi kami bersama Pak Bupati sepakat untuk menanggulangi kotoran hewan ini menjadi pupuk. Melalui mesin granul yang kami punya, satu mesin bisa kelola 4 ton. Nah kami punya tiga, maka sehari mungkin bisa mengelola sampai 12 ton kotoran sapi. Sehingga kotoran sapi ini bisa termanfaatkan dan tidak berdampak ke lingkungan”
Adapun PT. Berkah Lumintu Sejati sendiri telah ditunjuk oleh Pupuk Indonesia Persero Group untuk memproduksi pupuk organik bersubsidi jenis Petroganik yang akan disalurkan kepada para petani di Indonesia.
Melalui kerja sama ini, Kabupaten Kuningan mengambil lompatan besar menuju kabupaten yang lebih bersih, lebih sehat, dan lebih produktif. Tidak hanya masalah limbah yang tertangani, tapi juga mendorong tumbuhnya ekonomi baru di sektor pengolahan pupuk, pertanian organik, hingga peluang kerja bagi masyarakat sekitar. (didin)