KUNINGAN (MASS) – Banyak pesan yang dikirim kepada kuninganmass.com terkait banyak orang yang datang ke Taman Kota Kuningan.
Disisi lain Kuningan menerapkan PPKM (Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyraakat) , dimana objek wisata sempat ditutup, hajatan dilarang, kegiatan malam dibatasi, PNS work from home.
Namun, tidak ada tindakan tegas dari pemerintah sehingga semua terkesan percuma. Padahal kasus terus naik setiap harinya.
Perlu diketahui kasus covid-19 di Kabupaten Kuningan per hari Minggu menembus angkat 2.741. Angka itu dari awal adanya kusus pada bulan Maret.
Dari jumlah tercatat 90 orang meninggal dunia. Dengan rincian 34 orang meninggal karena reaktif, 8 orang probable dan 48 positif covid.
“Saya mah heran dalam update kasus naik terus. Tapi tidak ada upaya riil agar Taman Kota di tutup. Itu jelas-jelas berkuruman,” ujar Nana kepada kuninganmass.com.
Kalau memang ingin kasus turun harus tegas. Ia menyambut positif ketika tempat wisata ditutup, hajatan dilarang. Tapi, ketika Tamkot tidak ditutup sama saja percuma.
“Kalau Taman Kota itu apa, Ruang Publik? Orang banyak kok dibiarkan. Sedangkan lain harus patuh jangan berkerumun. Apa sulitnya Tamkot di tutup,” timpal Rani warga lainnya.
Terkait masih banyak warga yang datang terutama pada hari libur, kuninganmass.com melakukan konfrimasi kepada Kasatpol PP Kuningan.
Menurut Kasatpol PP Agus Basuki MSi, pihak sudah berupaya dengan unsur Polres setiap Sabtu dan Minggu mengimbau, tapi banyak orang datang.
“Mungkin kuninganmass tidak melihat upaya kita. Ya tugas harus kita laksanakan. Kalau dengan kekerasan juga kurang baik,” tandasnya.
Sementara itu, Kadinkes Kuningan dr Hj Susi Lusiyanti mengaku, dengan kasus terus meningkat terutama dengan banyak para tenaga kesehatan yang terpapar membuat pihaknya prihatin.
“Asa mulai terasa lelah tak berujung. Semoga kami masih tetap punya semangat juang,” ujar Susi.(agus)