KUNINGAN (MASS) – Kedatangan Presiden Jokowi ke Kuningan, nampaknya benar disambut ‘hangat’ banyak orang. Tak terkecuali kalangan mahasiswa.
Seperti juga PC IMM Kuningan melalui Sekbid Hikmahnya Sub’han Habibie. Atas nama IMM yang kini diketuai Younggy Septhandika Perman, pihaknya mengucap selamat datang dengan berbagai pertanyaan.
“Energi panas bumi atau Geothermal yang rencananya akan dibangun di Kuningan oleh Pemerintah Pusat melalui kementerian ESDM mengeksplorasi kawasan yang akan dijadikan proyek PLTP. Kami melihat pemerintah kurang dalam sosialisasi kepada masyarakat yang terdampak pada proyek nasional tersebut,” ujarnya mengawali ucapan selamat datang, Senin (30/8/2021) malam.
Sehingga, masih kata Sub’han, pemerintah terkesan memaksa dan terlihat terburu – buru dalam penanganan proyek ini.
Urgensi dan strategi apa yang dibawa pemerintah kepada masyarakat, itulah yang jadi pertanyaan.
“Ketidakjelasan pemerintah dalam transparansi informasi pada masyarakat nampak jelas pada proses komunikasi yang tersumbat tanpa disadari membangun sekat pemisah yang menimbulkan kontroversi pada kebijakan yang dibuat,” sebutnya.
Selain mempertanyakan Geothermal, IMM juga menegaskan pertanyaan soal Bendungan Kuningan yang berada di Desa Kawungsari.
Dimana, masyarakatnya sudah rela tempat tinggalnya di pindahkan ke Desa Sukarapih.
Bendungan ini, disebutkan Sub’han, merupakan salah satu yang termasuk dalam pembangunan strategis nasional yang katanya bisa mengairi 2.000 hektar untuk pertanian hingga Kabupaten Brebes.
“Sedangkan volume air yang terdapat pada Bendungan tersebut dari selesainya pembangunan hingga saat ini tidak ada airnya sama sekali. Hingga kapan bendungan tersebut akan terisi penuh? 1 bulan kah, 1tahun kah atau kapan? Ini bukti pemerintah salah langkah dalam proyek strategis nasional yang sama sekali tidak strategis,” ujarnya panjang lebar.
Pihaknya kembali bertanya, bagaimana bendungan ingin dirasakan manfaatnya sedangkan instrumen bendungan tersebut tidak ada.
Padahal, masih kaya Sub’han, sudah banyak warga yang rela berkorban demi kebermanfaatan bersama.
“Sebagai bentuk kekecewaan, kami ucapkan selamat datang bapak Presiden Republik Indonesia ke daerah kami, semoga kedatanganmu tidak sia-sia,” ucapnya. (Eki)