KUNINGAN (MASS)- Hadirnya Bandara Internasional Jawa Barat di Kertajati Kabupaten Majalengka diyakini akan memberikan dampak positif terhadap perkembangan pariwisata di Kabupaten Kuningan. Untuk menyambut hal tersebut pihak Disporapar Kuningan sudah berbenah.
Salah satu bukti nyata adalah dengan digelarnya kegiatan penguatan kapasitas SDM perhotelan. Sejak Rabu hingga Jumat (4-6/4/2018) 20 orang perwakilan dari setiap hotel khusunya bidang tata graha/housekeeping digembleng di De Jehan’s Sangkanurip.
Kadis Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Kuningan Drs Jaka Chaerul mengaku, dengan mudahnya akses menuju Kuningan baik melalui tol maupun kereta api. Hal ini membuat Kuningan bukan saja menjadi tujuan wisatawan dari Ciayumajakuning, Brebes dan Tegal saja, tapi dari semua daerah.
Untuk itu harus dilakukan pembenahan kafasitas SDM perhotelan karena dipastikan hunian kamar akan meningkat tajam. Dengan diberikan pelatihan dan mereka memiliki sertifikat maka dalam pelayanan perhotelan akan sesuai dengan standar.
“Proyeksi ke depan angkan kunjungan akan semakin tinggi dengan hadirnya bandara. Akan terjadi perubahan yang signifikan terhadap geo sosial, geo economi, geo politik dan budaya. Tentu akan bermuculan jenis-jenis usaha baru pariwisata yang membutuhkan tenaga terampil,” ujar Jaka yang diamini oleh Kabid Kelembagaan dan Kemitraan Pariwisata, H Tono Sumartono, dan kasi Pengembangan SDM Rito Riswanto Mpar.
Cirebon akan menjadi metropolitan baru di Jabar. Lapangan Pekerjaan akan bertambah serta peluang investasi asing pun tidak bisa dibendung lagi.
Untuk itu, agar pembangunan industri pariwisata dapat terwujud dengan baik, maka diperlukan pola pengembangan yang terarah dan terintegritas antar steakhoelder kepariwisataan.
“Salah faktor esensi adalah SDM dan tata kelola yang berstandar. Merujuk diberlakukanya MEA serta keluarnya PP RI nomor 52 tentang Sertifikasi uji kompentensi dan sertifikat usaha bidang pariwisata, mendorong kami untuk mensejajarkan standar kompetensi tenaga kerja dan usaha bidang pariwisata di Kuningan dengan tutunan global tersebut,” ujar Jaka.
Diterangkan, uji kompetnsi ini dilakukan secara sistematis dan objektif sesuai dengan standar kerja nasional Indonesia. Sehingga sistem sertifikasi mempunyai flektibilitas yang berharmonis dengan berbagai sistem nasional mapun internasional.
“Mudah-mudahan tahun depan acara ini akan terus berlanjut. Dari mulai sertifikat bagi front office hingga general menager,” ujarnya.
Sementara itu, usai acara para peserta apabila lulus akan mendapatkan sertfikat dari BNSP. Untuk instruktur dan assesor lembaga sertifikasi profesi Pariwisata PT Karya Bhakti Persada Bandung. (agus)