Connect with us

Hi, what are you looking for?

Anything

Salut… Usia 81 tahun Terus Blusukan Cari Konsumen

KUNINGAN (Mass)- Diusia yang sudah udzur Marzuki 81 tahun tetap bekerja mencari nafkah sebagi tukang cukur keliling . Bagi warga Kecamatan  Luragung itu pantang untuk menerima belas kasihan selama badan masih sehat.

Ya, kakek Marzuki memang terlihat masih kaut dan segar. Maka tidak heran setiap hari mampu berjalan selama puluhan kilo meter dari Kecamatan Luargung menuju wilayah kota Kuningan.

“Saya setiap hari dari Luragung berjalan kaki mencari konsumen. Biasanya usai shubuh keluar rumah. Saya senang menggeluti profesi ini karena menyenangkan bertemu dengan banyak orang,” ucap Marzuki yang mengaku menggeluti usaha ini sejak usai 14 tahun.

Bagi dia, tidak perlu kursi empuk ataupun alas yang terpenting konsumen nyaman, kebanyakan konsumen dipotong rambut di lokasi favorti yakni DPR alias dibawah pohon rindang.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Untuk urusan harga kakek yang memiliki dua anak ini tidak pernah mematok. Bagi dia, apa yang diberikan oleh konsumen itu merupakan rejekinya. “Ya minimal ada yang ngasih Rp10 ribu, tapi bagi saya berapa pun diterima. Kalau pun tidak punya uang saya akan iklas dan senang hati karena sudah percaya,” ucap kakek yang selalu menggunakan pakaian rapih baik kemeja pendek maupun panjang.

Marzuki mengaku, sebelum menjadi tukang cukur keliling. Ia mangkal di belakang Kelurahan/Kecamatan  Kuningan. Pada saat itu ia memberikan nama usahnya yakni “Kembali Muda” dan pelanggannya sangat banyak.

Alasan dirinya lebih keliling di wilayah perkotaan karena ingin menjemput para pelangganya yang dulu dan juga faktor tempat yang tidak disewakan lagi. Ia mengaku, tidak merasa sakit atau pun lelah seharian keliling masuk kampung.’

“Bagi saya pekerjaan ini jadi hiburan sehingga sangat menyenangkan,” sebutnya.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Ditanya sampai kapan akan terus menggeluti profesi tukang cukur keliling?  Marzuki menjawab dengan pendek yakni sampai ajal menjemput.

Dikatakan, selama badan kuat akan terus mencari nafkah meski kedua anaknya sanggup membiayainya. Marzuki punya prinsip tidak ingin merepotkan anaknya meski kedua anak sangat sayang.

Dari sosok Marzuki kita bisa belajar bahwa tangan diatas itu lebih baik. Bukan hanya itu semangat untuk mencari nafkah bisa menjadi pembelajaran bagi mereka yang selama ini malas. (agus)

 

Advertisement. Scroll to continue reading.

 

 

Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Advertisement
Exit mobile version