KUNINGAN (Mass) – Meraih kesuksesan memang tak mudah, butuh perjuangan dan proses panjang. Tak hanya konsen menimba ilmu di pendidikan formal, namun dibutuhkan pula menambah pengetahuan lainnya dengan cara berorganisasi.
Menyadari pentingnya organisasi maka harus ditanamkan terhadap generasi perempuan saat ini, agar emansipasi betul-betul terarah dan sejalan dengan yang dicita-citakan kaum perempuan. “Sebab ketika kita di organisasi, perempuan dapat belajar memahami kepentingan dirinya, namun juga memahami orang lain untuk kemudian diolah menjadi kepentingan bersama,” kata salah seorang mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Kuningan, Riris Ristiani saat diwawancarai kuninganmass.com di sela-sela kesibukannya, Minggu (12/3).
Bagi gadis cantik kelahiran Ciamis 26 Maret 1995 itu, organisasi menjadi wadah berekspresi sekaligus ruang mengasah disiplin ilmu yang didapatkan pada perkuliahan. Sebab, ruang organisasi lebih didominasi aktifitas yang bersentuhan langsung dengan kehidupan bermasyarakat.
“Jadi sangat relevan untuk meningkatkan kesadaran berorganisasi bagi kalangan perempuan, demi masa depan bangsa yang kuat dan berdaulat. Disamping menambah pengetahuan dan pengalaman, ilmu yang didapat menjadi bekal dan pembelajaran hidup dalam menata masa depan,” ujar mahasiswa tingkat akhir yang pernah mewakili Kabupaten Kuningan di ajang Duta Mahasiswa Genre Jawa Barat 2016.
Riris yang pernah dinobatkan menjadi Mahasiswa Berprestasi Uniku 2015 itu menilai, kekuatan untuk menghadapi tantangan dan persaingan global dari berbagai sektor, harus diawali pula dengan pemahaman dan kematangan berorganisasi. Dari organisasi pula, setiap orang bisa membangun akses yang lebih luas agar terjalin hubungan baik dengan siapapun bahkan hingga pejabat dan para pengusaha.
“Karena itu, dari organisasi kita belajar untuk mengembangkan diri, melihat potensi diri dan membentuk kharakter serta pribadi yang baik. Berorganisasi membuat kegiatan-kegiatan kita lebih produktif dan bermanfaat, sehingga waktu luang kita tidak terbuang percuma,” pungkas Riris yang juga aktif di organisasi intra kampus sekaligus aktivis HMI Kuningan itu. (andri)