KUNINGAN (MASS) – Ditengah wabah corona ini, banyak warga terdampak yang membutuhkan uluran tangan. Ini menjadi kesempatan bagi kaum dermawan untuk mengais pahala.
“Untuk meringankan beban dan membahagiakan kaum miskin tersebut mari kita berlomba mendapatkan pahala dengan berbagi kepada kaum miskin,” ujar Ketua DPC Komunitas Sapi Indonesia (KSI) Kuningan, Yayan Iba, Kamis (25/6/2020).
Idul Adha yang segera tiba, menurutnya, momen tepat untuk melakukannya. Pada saat banyak warga yang membutuhkan, maka berqurban tahun ini diyakini olehnya memiliki nilai lebih ketimbang tahun-tahun biasanya.
Apakah itu berupa sapi, domba ataupun kambang, sambungnya, yang terpenting dapat menyisihkan harta untuk mereka yang membutuhkan dengan cara berqurban.
“Sebaik-baiknya kita memberi, yang lebih bagus yaitu pada orang yang benar-benar merasa bahagia saat menerima bantuan berupa daging sapi atau domba yang sepanjang tahun tak pernah terhidang di rumahnya,” ujar Yayan.
Ia menjelaskan, daging merupakan sumber protein untuk menguatkan tubuh, meningkatkan kepadatan dan kekuatan tulang.
“Jagalah hartamu dengan zakat dan obatilah sakitmu dengan sedekah dan hadapilah segala cobaan dan bahaya dengan doa serta rendah hati. HR Abu Hurairah,” ungkapnya.
Hadits riwayat Ibnu Abbas RA pun menyebutkan, sesungguhnya amal yang paling disukai Allah SWT setelah melaksanakan berbagai hal yang wajib adalah menggembirakan muslim yang lain.
“Perumpaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhoan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (memadai). Dan Allah maha melihat apa yang kamu perbuat. Demikian QS Al Baqarah ayat 265,” paparnya.
Pria yang juga ketua Himpunan Pedagang dan Peternak Sapi Kuningan (HPPSK) ini berharap, terbitnya SE (Surat Edaran) dari pemerintah dan MUI kepada tiap DKM khususnya di Kuningan untuk membiasakan tradisi qurban. Sebab, pada situasi sekarang ini, diakuinya banyak orang yang ingin berqurban namun terkendala aturan pemerintah. (deden)