KUNINGAN (MASS) – Disebutkan Ketua DPC Gerindra Kuningan H Dede Ismail ada rumor angka Rp 5 juta (goceng) dibalik dukungan terhadap H Rokhmat Ardiyan untuk ke DPR RI, membuat anggota Fraksi Gerindra DPRD Kuningan nampak menahan rasa emosional.
Deki Zaenal Mutaqin dan Nurcholis Maulid Syah atau yang akrab disapa Oi misalnya, 2 dari 5 anggota yang mendukung Prabowo-Gibran Presiden dan H Rokhmat Ardiyan ke DPR-RI, membantah ada keretakan hubungan, hareeng, dengan Deis.
“Pertama, hareeng tuh menurut versi siapa? perasaan enggak ada, biasa aja damai tentram tentram,” kata Deki, mengawali podcast Kuninganmass, Senin (13/11/2023) malam.
Namun, jika ada persepsi publik bahwa suasana Gerindra Kuningan tengah panas hareeng, kata Deki, sebenarnya biasa saja. Hanya saja, memang mesin politik sudah mulai panas.
“Semua mesin untuk memenangkan Pak Prabowo sudah mulai memanas, sudah mulai mau (ngegas) bahkan sebetulnya sih sudah gigi dua. Tapi kalau sekarang ada persepsi bahwa panas, ya yang penting persepsi panasnya ini dalam konteks positif,” jelasnya.
Disinggung soal rumor goceng yang beredar, Deki membantahnya dengan membawa istilah loyalis Prabowo. Sembari memamerkan kaus yang bergambar Prabowo yang dipakainya, Deki mengatakan bahwa ketumnya itu selalu mengajarkan mengajarkan untuk melakukan perjuangan politik dengan ikhlas dengan tulus tanpa ada tendensi atau muatan lain.
“Semua hal yang dilakukan oleh kita para kader, harus betul-betul mementingkan dan mengutamakan kepentingan rakyat. Jadi memang ada angka sampai tersebut nominal dan lain sebagainya ini kan kita harus klarifikasi. (Karena) kalau begitu faktanya, benar begitu, artinya kan ada transaksi. Berarti kalau ada transaksi kita sudah keluar dong dari apa yang diajarkan oleh Pak Prabowo untuk ikhlas memperjuangkan nilai-nilai kerakyatan,” jelasnya.
Soal yang mengutarakan ke publik adalah Deis, yang notabe ketua DPC-nya sendiri, Deki mencoba memakluminya. Ia yakin, rumor itu bukan dikeluarkan Deis, tapi diterimanya dari yang lain.
“Mungkin maksud dan tujuan beliau ini untuk mengclearkan, mengklarifikasi supaya tidak terjadi gonjang-ganjing,” kata Deki.
Ia mengatakan, adanya kumpul relawan mendukung Prabowo Gibran dan Rokhmat Ardiyan namun dibumbuhi nilai transaksi tentu merusak marwah perjuangan. Apalagi, Rokhmat Ardiyan ini juga kader Gerindra. Tidak logis jika ada rumor seperti itu.
“(Berarti Pak Dede Ismail tidak logis?) Bukan Pak Dede Ismailnya, bukan Pak ketuanya, tapi rumornya (yang tidak logis),” imbuhnya.
Ia juga membantah soal istilah pembangkangan terhadap ketua DPC karena dianggap berbeda dukungan DPR RI. Menurut Deki, narasinya bukan membangkang tapi perbedaan pilihan saja. Ia bahkan menyebut, bisa jadi ini bagian dari strategi.
“Saya bocorin dikitlah. Kalau semua terfokus pada satu calon misalkan, kan ini tidak akan terakomodir masivitas daripada sahabat-sahabat kita di akar rumput. Sebesar apapun kekuatan satu calon, saya dalam keyakinan politik saya itu tidak akan cukup mendongkrak quantity atau jumlah orang yang akan bisa kita temui (untuk digalang kekuatannya),” tuturnya.
Ia mengaku tidak bisa mencegah opini publik yang sudah berkembang, tapi ia pikit rumor itu tidak logis, mungkin hanya gimmick belaka. Dan soal dianggap tidak koordinasi dengan Deis, ia mengatakan Ketua DPC sudah memberikan keleluasaan (soal dukungan).
“Saya yakin pak ketua kami ini ketua partai yang sudah memimpin partai beberapa periode, beliau sudah sangat berpengalaman sudah sangat mafhum sudah sangat paham apa yang harus dilakukan dengan konstalasi politik hari ini khususnya di Kabupaten Kuningan,” ucapnya.
Deki kemudian membahas perihal pencapresan. Dimana, banyak sekali gerakan-gerakan lain yang dibangun di Kabupaten Kuningan. Dan ia sebagai kader partai, ingin minimal suara Prabowo ini tetap seperti tahun 2019 bisa diangka kurang lebih 60%, syukur kalau meningkat dan jangan menurun.
“Kenapa tidak mau begitu reaktif menanggapi (rumor goceng) itu kan soal yang berkembanglah dinamika ya. Tapi dipastikan ini untuk edukasi khususnya untuk saudara-saudara kemarin yang hadir dan saudara-saudara yang tidak hadir yang mengetahui soal (rumor) ini, dipastikan bahwa yang dianggap transaksi politik dengan nilai nominal uang sekian itu tidak ada. Kalau Pak Haji Ardian misalkan memberikan sesuatu atau apa itu bahasanya, bersedekah atau untuk perjalanan politik membantu pemenangan apa yang kita perjuangkan. Saya pikir Pak Hai Ardian ini ada acara enggak ada acara, ada kegiatan atau enggak ada kegiatan, beliau dermawan, beliau orang baik. Beliau salah satu agniya di Kabupaten Kuningan, bantuan beliau ini bukan hanya ketika saat berkontestasi saja, dan itu faktual, fakta,” kata Deki. (eki/deden)
Video: https://www.youtube.com/live/aDtP8H9dFDw?si=ZEPokRFZ5Bmp0eDC