KUNINGAN (MASS) – Terhitung awal Desember tahun ini, RS Permata Kuningan yang berlokasi di Jalan Cut Nyak Dien, sudah bisa menerima pasien BPJS. Tak heran jika dalam 2 pekan ini jumlah pasien di RS berkelas tersebut melonjak cukup tajam.
“Akhir November alhamdulillah MoU dengan BPJS Kesehatan sudah diteken dan 1 Desember kami sudah bisa memberikan pelayanan BPJS. Awal-awal kita adaptasi terutama dari sisi sinkronisasi data. Tapi di minggu kedua kita sudah betul-betul siap,” ujar Direktur RS Permata Kuningan, dr H Herman Joyo.
Diakuinya, sejak bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, animo masyarakat untuk berobat di RS tersebut cukup tinggi. Kendati demikian, pelayanan yang diberikan tetap mengacu pada prinsip pelayanan RS Permata Kuningan sesuai dengan motonya ‘Melayani Sepenuh Hati dengan Kasih Sayang’.
Yang menjadi ciri khas dari RS tersebut kaitan dengan pelayanan pasien BPJS yaitu No Sharing, No Diskriminatif dan No Kuota. Herman Joyo menjelaskan, pasien BPJS yang berobat di RS Permata Kuningan tidak ditarik biaya sedikitpun. Bahkan untuk obat pun tidak ada istilah harus menebus di apotek luar.
“Kualitas obatnya setara dengan obat untuk pasen umum. Jadi insya Allah stok obat akan tetap ada, kecuali kalau obatnya betul-betul tidak ada untuk skala nasional,” jelas Herman Joyo.
Bukan hanya itu, petugas medis tidak akan membeda-bedakan pelayanan terhadap pasien BPJS dengan pelayanan pasien umum. Itulah, menurut Herman Joyo, yang dimaksudkan No Diskriminatif, memanusiakan manusia.
Untuk ketersediaan ruang rawat inap, Herman Joyo mengungkapkan, akan selalu tersedia. Meski secara aturan keharusannya hanya 40% dari total kamar, namun RS Permata masih memiliki ruangan kosong yang bisa digunakan ditambah dengan kesiapan bed cadangan dalam jumlah cukup banyak.
“Jadi kalau jatah 40%nya sudah habis, kita bisa gunakan ruangan pasien umum untuk sementara. Dan kalau betul-betul penuh, kita masih punya ruangan kosong yang bisa digunakan dengan bed cadangan dengan jumlah cukup banyak,” ungkapnya.
Fasilitas bed dan lainnya, untuk pasien BPJS dan pasien umum pun sama, termasuk bagi pasien BPJS kelas 3 sekalipun. Bahkan disamping berAC dan dilengkapi TV, disediakan toilet di dalam ruangan. Suasananya serasa di kamar hotel.
“Toiletnya bukan di luar ruangan, tapi di dalam ruangan. Jadi meskipun di dalamnya ada 6 bed, insya Allah pasien akan merasa nyaman menjalani perawatan,” terang Herman Joyo. (deden)