KUNINGAN (MASS) – RSU Aria Kamuning Desa Cihideung Girang Kecamatan Cidahu merupakan satu-satunya rumah sakit di Kabupaten Kuningan yang menerima pasien ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa).
Setidaknya, sudah setahun belakangan, RSU Aria Kamuning ini, merawat dan mengurus, serta merawat inap pasien ODGJ. Beberapa pasien kembali bisa beraktifitas, namun beberapa lagi harus menjalani pengobatan panjang.
Ruangannya, terpisah dari pasien umum. Di sekitar ruangan, nampak taman rumput sintesis, area dimana pasien ODGJ bisa enjoy bermain (salah satu terapi penyembuhannya).
Wakil Direktur RSU Aria Kemuning Teguh Permana mengatakan, sampai saat ini pihaknya baru menyediakan 15-20 kasur rawat inap.
Biasanya, pasien dirawat berdasar tingkatanya. Ada yang perlu ruangan khusus, ada pula untuk pasien ODGJ ringan, satu ruangan bisa sampai berempat.
Pasien ODGJ, secara khusus ditangani dokter ahli jiwa dengan dibantu dokter umum, serta perawat yang berpengalaman di bidang tersebut.
“Pada dasarnya ODGJ itu tergantung berat atau ringannya kondisi pasien, kalo ditanya sembuhnya berapa banyak mungkin persentasenya 50%. (Pasien) lainnya (pengobatan) berjalan. (Karena kalau) tingkat agak berat, rutin (perawatannya),” ujarnya.
Beberapa pasien, dikatakan bahkan sudah bisa bekerja kembali dalam beberapa minggu perawatan. Meskipun, ada juga yang harus beberapa kalo dirawat sebagai proses penyembuhannya.
Karena jadi satu-sarunya rumah sakit yang menerima pasien ODGJ, Teguh mengatakan pihaknya berencana menambah fasilitas ruangan. Hal itu, respon dari banyaknya permintaan masyarakat.
“Rata-rata pasien kami menggunakan BPJS, ada yang dijamin Jamkesda. Perawatan pasien rata-rata 3-7 hari 2 minggu-1 bulan. Pasien yang datang, kita tidak pungut biaya, dengan jaminan BPJS,” jawabnya kala ditanya soal biaya.
Ditanya apa saja yang menjadi kendala setahun ini, Teguh mengatakan memang ada beberapa pasien berat yang ngamuk sampai merusak fasilitas.
“Kami bisa maklumi karena sedang sakit,” sebutnya.
Namun, untuk beberapa pasien khusus, kaca jendela dan pintu sampai diberi tralis. Teguh mengaku, sampai saat ini pihaknya banyak terbantu juga oleh relawan yang mengantarkan pasien ODGJ ke tempatnya. (deden/eki)