KUNINGAN (MASS) – Pengolahan kopi di zaman modern, selain sesuai perhitungan yang pasti dengan menggunakan mesin, juga menjadi salah satu seni dalam menghidangkannya.
Tapi ternyata, tak banyak kedai di Kuningan yang memiliki mesin pengolahannya sendiri, kebanyakan di kedai hanya tersedia mesin grider (pencacah biji kopi, red) dan mesin penyajian seperti expresso.
Mungkin salah satu kedai yang memiliki alat cukup lengkap ada disini, Sirjio Barber dan Coffe yang terletak di Jl R E Martadinata no 39 Cijoho Kuningan.
Pasalnya, disana terdapat mesin roasting (pemanggang, red) kopi yang tak banyak dimiliki kedai lain. Bahkan, para pengusaha kedai pun, sebagian harus pergi kesana untuk meroasting grean bean (biji kopi, red).
“Beda tangan beda rasa,” ujar Yogi, pemilik kedai sembari meroasting beberapa kilo kopi yang berasal dari Cibunar Kamis (18/6/2020) siang.
Dijelaskannya, memang ada penggunaan feeling yang kuat dalam meroasting kopi untuk menghasilkan rasa yang sesuai. Mengolah kopi, menurutnya bukan hanya ditentukan mesin yang digunakan.
Saat kuninganmass.com melihat langsung proses roasting tersebut, ternyata kematangannnya disesuaikan dengan selera dan kebutuhan. Biasanya ada kelas kelas tersendiri.
Roasting, lebih dikenal dengan istilah ‘sangrai’ dalam pengolahan kopi secara tradisional. Kelemahan pengolahan tradisional, adalah tingkat kematangannya susah diatur secara pasti, dan hasilnya yang kadang tidak merata matangnya di setiap biji karena perbedaan panas yang menyebar.
Setelah masuk mesin roasting dan dianggap matang, biji kopi juga berganti sebutan menjadi roast bean. Setelah itu, kopi bisa langsung di grider (dibubukan, red) dan siap untuk diseduh. (eki)
