KUNINGAN (MASS) – Bupati Kuningan H Acep Purnama SH MH menyebut pembangunan revitalisasi Waduk Darma tahap ke-3 akan digarap tahun 2023 mendatang.
Hal itu diucapkan Bupati saat mendampingi Pangdam III Siliwangi Mayten TNI Kunto Ari Wibowo, menebar 1,5 kwintal ikan di Waduk Darma, Kamis (9/6/2022) kemarin.
“Tahap ke 3, nanti tahun 2023. Tahun ini, karena kan belum terselesaikan (tahap ke-2nya) sedang dievaluasi dulu,” sebutnya.
Dalam sambutannya, Bupati sempat menyinggung sejarah Waduk Darma. Dimana, Waduk ini awalnya dibangun hanya untuk irigasi dan pengairan.
Waduk, yang berada di 6 desa itu, meliputi Jagara, Sakerta Timur, Sakerta Barat, Cikupa, Darma dan Kawahmanuk, dibangun justru karena permintaan pabrik gula di Sindanglaut. Air dari Waduk Darma, disalurkan untuk operasional pabrik.
Waduk Darma, yang awalnya dikelola BBWS untuk pengairan, seiring perkembangan zaman, kini berubah jadi tempat wisata, yang pengelolaanya dikuasakan ke pemerintah daerah melalui Perumda AU.
Selain sebagai tempat wisata, Waduk Darma sendiri, lanjut Acep, dimanfaatkan untuk ekonomi masyarakat berupa jaring apung, JPA. Ada sekitar 6000-an jaring apung pembudidayaan ikan, yang menurut Acep kedepannya mungkin akan dikurangi.
Mengingat, sedimentasi pakan ikan (akibat terlalu banyak jaring apung) terkadang menimbulkan polusi udara, bau. Dan malah, akibat dari sedimentasi itu berimbas pad kerugian yang lebih jauh, kematian ikan massal.
Bupati mengaku, pihaknya bersama Diskatan terus berupaya menemukan cara yang solutip menangani persoalan tersebut. Kemudian, Acep juga berharap, bisa mendapat arahan dan petunjuk dari Pangdam Kunto, baik itu soal sedimentasi, termasuk penertiban jaring dan rencana Pemda yang akan membuat zonasi kedepannya.
Sementara, kegiatan penebaran ikan sendiri langsung dilakukan Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Kunto Ari Wibowo didampingi Ketua Persit KCK PD III/Slw Mia Kunto Arief Wibowo dan jajaran Persit.
Terlihat hadir juga dalam kegiatan, Danrem 063/Sgj Kolonel Inf Dhany Rakca beserta jajaran, Dandim 0615/Kng Letkol Czi David Nainggolan, Kapolres AKBP Dhany Aryanda, Ketua DPRD Nuzul Rachdy SE, Kepala Kajari Dudi Mulaykusuma serta unsur Forkopimda Kuningan lainnya seperti Kepala PN, BBWS, dan BPBD.
Selain menebar ikan, Pangdam juga melakukan sosialisasi inovasi biologis Bios 44. Kunto menjelaskan, danau merupakan suatu kekuatan potensial dalam perkuatan pertahanan.
Danau bisa memiliki suatu nilai yang sangat besar, karena air mempunyai nilai strategis. Apalagi, danau merupakan bagian dari suatu komunitas untuk pemanfaatannya dapat dilakukan melalui pendekatan sosial, pendekatan alam, dan pendekatan teknologi.
Menurutnya, di sini pemanfaatan danau masih belum maksimal bila dilihat dari rangkaian ekosistem.
“Saya ke sini mencoba melakukan penebaran ikan, tentunya tidak sekedar menebar ikan. Tapi juga bagaimana mencoba mentreatmen danau itu sendiri menjadi suatu potensi yang integral, antar lingkungan alam, manusia dan teknologi,” sebutnya.
Dijelaskannya, ada pendekatan dan cara mentreatmen danau melaui fisika atau mesin, tapi mahal biayanya, ada menggunakan bahan kimia, tapi lebih rawan dan bahaya.
“Oleh karena itu kita mencoba melalui pendekatan biologi menggunakan mikroba dan bakteri yaitu inovasi Bios 44,” jelasnya.
Bios 44 merupakan teknologi biologi mikroba sebagai suatu upaya melalui proses penguraian sedimen untuk mengurangi amoniak. Amoniak diurai menghasilkan nitrit, dari nitrit akan menghasilkan oksigen yang baik. Disisi lain sedimen tanah akan terurai dan bekurang hal itu menjadikan debit air lebih banyak.
“Masyarakat yang melaksanakan budi daya ikan di keramba, sebaiknya sudah menggunakan Bios 44, hal tersebut bertujuan untuk membantu proses penguraian limbah dari ikan. Hasilnya berbentuk plankton dan plankton ini dapat menjadi pakan ikan. Dengan demikian, tentunya menjadi efisiensi secara ekonomis dalam penggunaan pakan,” tuturnya. (eki)