Indentitas Film
- Judul : The Burning Season
- Sutradara : John Frankinhaimer
- Tahun Rilis : 1994
- Penulis : William Mastrosimone
- Pemain/Aktor : Raul Julia
Carmen Argenziano Sonia Braga
Kamala Lopez-Dawson Luis Guzman
Edward James Olmos
- Genre : Drama Biografi
- Penghargaan : Golden Globe untuk aktor terbaik serial Mimi seri
Golden Globe untuk gambar bergerak terbaik yang dibuat TV
Saat ini terjadi krisis ekologi dimana-mana, tak terkecuali di negeri kita tercinta, banyak terjadi diforestasi di Indonesia, bahkan bukan lagi sebuah bahaya dimasa nanti namun sudah menjadi sebuah realita yang terus terjadi tanpa henti, tak melihat akan masa depan nanti hanya mengedepankan kesenangan tanpa henti, Sungguh miris hati ini akan realita yang terjadi. Mungkin begitu pun yang dirasakan oleh Chico Mendes dalam film “The Burning Season”, peran yang amat apik oleh Raul Julia aktor kenamaan Puerto Riko.
The Burning Season merupakan film yang sangat bagus, menjadi sebuah tontonan yang beredukasi, membuka kesadaran akan pentingnya penyelamatan lingkungan, dan dihidangkan pula menu utama yakni cara advokasi lingkungan yang dilakukan oleh Chico Mandes. Film ini diambil dari kisah nyata pada masyarakat Cachoeira, sekitaran hutan hujan Amazon, Brazil, dengan latar waktu sekitar tahun 1950 sampai 1990-an. Dengan isu utama yakni penebangan dan pembakaran hutan karet di Chacoeira untuk dijadikan lahan peternakan.
Diawal film penonton disuguhkan adegan dimana Chico Mandes saat kecil melihat ketamakan dan ketidakadilan oleh saudagar kaya kepada ayahnya, dengan mengurangi timbangan, dibayar dengan harga murah dan masih tetap ada pemotongan pajak dan lain sebagainya, melihat Ketidakadilan tersebut Chico kecil bingung dan mempertanyakan kepada ayahnya namun kata ayahnya mereka tidak bisa melawan karena tidak ada pilihan dan berharap kehidupan selanjutnya akan lebih baik.
Dan ternyata jawaban dan pembiaran sang ayah waktu kecil, menjadi sebuah penggugah jiwa dan pembakar semangat Chico Mandes dikemudian hari untuk berubah dan berjuang melawan ketidakadilan , dia bertekad dalam dialognya dimalam dia melamar sang pujaan hati “Aku tak mau melakukan apa yang dilakukan ayah ku!” “ Putraku Tak kan melihat Ku seperti aku melihat ayah ku!” inilah yang mendasari Chico Mandes menjadi seorang aktivis lingkungan dan melakukan advokasi lingkungan.
Chico Mandes bersama Wilson Pinheiro, menggalang massa dalam rangka memperkuat basis pergerakan dan pembentukan perserikatan atau organisasi dalam masyarakat, yang bersama- sama untuk melakukan advokasi lingkungan untuk membela dan mempertahankan hak-hak masyarakat Chacoeira, selanjutnya dengan bersama menyampaikan pendapat dan aspirasi dengan persuasif tanpa anarkis, dan bahkan tanpa disadari Chico Mandes bukan sekedar berjuang untuk menyelamatkan pohon karet namun juga menyelamatkan hutan hujan Amazon.
Lebih lanjut, Film garapan John Frankinhaimer ini menjadi karya yang luar bisa, arahan kepada para aktor dan d dukung dengan kemampuan akting yang mumpuni menjadikan penonton seakan terlibat dan menyaksikan adegan dalam film secara langsung, seakan menonton sebuah film dokumenter, latar waktu yang disesuaikan dengan suasana, pakaian, gaya fashion yang dipakai, latar tempat begitu pun backsound yang dipilih menjadi hal menarik karena seakan penonton dibawa pada era tahun 50-an, walaupun terdapat penyuntingan adegan yang apabila ditonton di era saat ini, menjadi hal kurang memuaskan hal ini terlihat di adegan kebakaran di menit 50:30, pada adegan tersebut terlihat jelas bahwa kebakaran yang terjadi hanyalah editan, bahasa nya itu editannya kurang halus begitu. Namun tentu saja pada era 90-an penyuntingan tersebut sudah sangat bagus hal ini pun dibuktikan dengan film “The Burning Season” ini masuk kedalam nominasi film dengan Editan terbaik untuk televisi Non-komersial pada editor Sinema Amerika. Untuk itu patut diapresiasi.
Namun secara keseluruhan film bagus dan direkomendasikan untuk ditonton karena memberikan banyak edukasi, berjuang untuk keadilan, memperjuangkan hak masyarakat, belajar untuk tidak selalu mengedepankan kepentingan individu namun juga harus mengedepankan kepentingan kelompok, berjuang untuk kemanusiaan dan belajar untuk menghormati dan mencintai hutan seperti kutipan dalam dialog Chico Mandes “ kalau kamu mengambil terlalu banyak, hutan alam menelanmu dan kamu akan menghilang” yuk cintai Hutan dengan menjaga lingkungan setiap saat.***
Penulis Siti Noviani (Mahasiswi IAIN Syekh Nurjati Cirebon)