SUBANG (MASS) – Komunitas pengolah produk berbahan pepaya asal Jatisari, Kree_id meluncurkan produk olahan Pepaya Kreephaay.
Olahan produk makanan ringan yang bertekstur renyah berbahan dasar pepaya tersebut, diproduksi oleh yang ternyata, banyak dihuni para remaja setempat.
Satu diantaranya adalah mahasiswa pascasarjana, Muhammad Harun yang kini tengah menyelesaikan Pendidikan Matematika di Universitas Siliwangi.
Dua lainnya adalah siswa SLTA, MuhammadbMuslim dan Siti Rohmah. Sedang dua lainnya adalah mahasiswa sarjana di Uniku, Rodhiyah dan Muhammad Ilyas.
Pengelola Kree_id Rodhiyah, menyebut dibentuknya kree_id merupakan langkah awal agar bisa menghasilkan banyak produk berbahan pepaya yang memang tersedia banyak di tempatnya.
Dengan pepaya diolah lebih krwatif,maka bisa lebih memberikan manfaat secara ekonomi dan pemberdayaan.
“Target kami adalah menjadikan kreephaay ini sebagai camilan khas dari daerah Kuningan, dan dapat menciptakan produk makanan lainnya dari bahan dasar pepaya” ujar Rodhiyah, Senin (8/6/2020).
Produk olahan Kreephaay sendiri berbahan dasar buah pepaya California. Kreephaay yang diolah hingga menjadi camilan renyah dengan berbagai varian rasa yaitu rasa original, keju, balado, bahkan pedas. Harga yang ditawarkan pun sangat ekonomis, hanya Rp7 ribu sampai Rp10 ribu.
Saat ini, dalam satu minggu, Kree_id bisa memproduksi sekitar 50kg buah pepaya mentah, atau sekitar 200 sampai 300 pcs kreephay.
Meski dikelola oleh remaja dan anak muda, omset yang didapat setiap minggunya pun sudah mencapai Rp1,5 sampai Rp2 juta.
Sistem penjualan pun dilakukan dengan serba online. Biasanya dijual via Instagram @kree_id atau melalui WhatsApp.
Kreephaay sendiri akan diantar sampai ke rumah pelanggan, baik dalam bahkan sampai luar kota.
“Mudah-mudahan, kedepan, kree-id dengan produknya kreephaay iniz dapat menjadi inspirasi bagi anak muda lainnya agar bisa memaksimalkan potensi dan sumber daya apapun di sekitar kita, dan mengolahnya menjadi sesuatu yg lebih bernilai positif,” ujarnya penuh harap. (Eki)