KUNINGAN (Mass) – Agar pengendalian harga gas melon atau LPG ukuran 3 kilogram di lapangan bisa diatur, Pemerintah Kabupaten Kuningan melalui Bagian Perekonomian Setda menggelar Sosialisasi Pengendalian Tata Niaga Dan Distribusi LPG 3 Kg, atau Sosialisasi Harga Eceran Tertinggi LPG 3 Kg. Hadir dalam kesempatan itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Kuningan, Drs H Yosep Setiawan MSi, asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kuningan, para agen dan pangkalan sewilayah Kuningan.
Kepala Bagian Perekonomian Setda Kuningan, Trisman Supriatna MPd kepada awak media usai sosialisasi kemarin, Jumat (25/3), menuturkan, sumber energi mempunyai peranan yang sangat penting dan menjadi kebutuhan dasar dalam pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Oleh karena itu, energi harus digunakan secara secara hemat, rasional, dan bijaksana agar kebutuhan energi pada masa sekarang dan masa yang akan datang bisa terpenuhi.
“Untuk mengantisipasi hal tersebut, pemerintah melalui peraturan Presiden nomor 104 tahun 2007 tentang penyediaan pendistribusian dan penetapan harga LPG tabung 3 kg, perlu dilakukan subtitusi penggunaan minyak tanah dan LPG 3 kg bagi rumah tangga dan usaha mikro,” sebutnya.
Untuk memenuhi kebuthan LPG 3 KG bagi masyarakat Kuningan kata Trisman, pemerintah Kabupaten Kuningan berharap kepada PT Pertamina Hiswanamigas dan para agen, agar terus dapat berkoordinasi dan bekerja sama dengan pemerintah Kabupaten Kuningan bersama-sama memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya dalam pemenuhan LPg 3 Kg.
Sementara Sekretaris Daerah Kabupaten Kuningan, Drs H Yosep Setiawan mengatakan, kegiatan sosialisasi tersebut digelar untuk mengingat bahwa, energi khususnya BBM dan gas adalah kebijakan pemerintah yang menyangkut hajat hidup masyarakat, sekaligus kepentingan Negara yang harus dilaksanakan dan menjadi tanggung jawab bersama.
“Kegiatan ini, merupakan agenda pemkab dalam upaya memantapkan koordinasi dan konsolidasi pelaksanaan sosialisasi gas tentang pengawasan dan pengendaliannya,” katanya.
Pihaknya juga berpesan, agar semua yang hadir dalam sosialisasi tersebut untuk selalu berkoordinasi. Sehingga, tidak timbul permasalahan serius terhadap permasalahan kurangnya stock LPG khususnya ukuran 3 kg, baik terkait volume dan harga yang bervariasi, serta tidak sesuainya HET yang diatur oleh pemerintah dan penataan pangkalannya.(andri)