KUNINGAN (MASS) – Bulan Apri sudah lewat, padahal pemerintah menjanjikan ganti rugi bisa kelar pada bulan ke empat. Namun, janji tingal janji bahkan pada bulan Mei pun tidak ada tanda-tanda.
Karena merasa dipermainkan ratusan warga terdampak Waduk Kuningan alias Waduk Cileuweng menggelar aksi. Mereka Senin pagi mengepung PT Wika yang merupakan perusahanan yang membangun waduk itu.
“Yang demo adalah masyarakat Desa Randusari dan Desa Tanjungkerta. Titik Aksi kantor Wika Waduk Kuningan. Masyarakat akan menutup kegiatan pembangunan waduk sampai dilaksanakannya pembayaran ganti untung tanah dan rumah merekam,” ujar Aktivis Gema Bakti (Gerakan Masyarakat Kuningan Timur) Didin Syafrudin, Senin (20/5/2019).
Diterangkan, selama ini warga selalu bertanya dan jawabannya selalu tengah diusahakan dan warga tentu merasa resah dengan tidak ada kepastian.
Meski terlihat adem ayem lanjut Didin, warga sebenarnya tengah gelisah karena belum ada kepastian hingga saat ini.
Sekedar informasi ada lima desa di dua kecamatan yang terdampak bendungan meliputi Kecamatan Cibeureum (Desa Randusari, Desa Kawungsari, Desa Sukarapih) dan Kecamatan Karangkancana (Desa Tanjungkerta dan Simpayjaya).
Waduk ini akan berguna bagi ratusan ribu KK yang berada di Kuningan dan Brebes. Sebab, bisa menghasilkan sumber air irigasi 3.000 Ha dan luas Waduk Kuningan mencapai 284,45 Ha. (agus)