KRAMATMULYA (MASS) – Ratusan warga Kuningan yang berprofesi sebagai pengojek online (ojol) berkumpul di Sawah Lope Cikaso Kramatmulya, Jumat (11/3/2022). Rupanya mereka mendeklarasikan diri mendukung Gus Muhaimin Iskandar untuk nyapres di 2024 mendatang.
Bukan hanya deklarasi, mereka juga merencanakan pembentukan koperasi ojol yang bertujuan agar mereka tetap bersatu sekaligus memperjuangkan kesejahteraan bersama. Ide yang dilemparkan H Yanuar Prihatin (anggota DPR RI F-PKB) tersebut langsung ditangkap oleh para ojol.
“Ga usah menunggu pilpres. Udah aja kita bikin koperasi dari sekarang. Mari kita tindaklanjuti pertemuan ini. Kami punya Graha Ahmad Bagja di Pajawankidul Lebakwangi yang terbuka 24 jam untuk merumuskan ini,” seru Yanuar Prihatin.
Hadir dalam acara itu selain Yanuar, juga Ketua DPC PKB Kuningan H Ujang Kosasih beserta KH Didin Misbahudin. Hadir pula para anggota DPRD Kuningan dari fraksi tersebut. Bukan hanya sekadar menyampaikan sambutan, dalam acara itu dibuka dialog interaktif sehingga para ojol dapat berekspresi dalam menyuarakan harapannya.
Dari dialog itulah kemudian Yanuar memantapkan ajakannya untuk segera membentuk koperasi ojol sesuai harapan para ojol. Ali selaku ketua komunitas Ojol Kuningan mengapresiasi ajakan tersebut.
Pantauan kuninganmass.com, pertemuan dilangsungkan sekitar pukul 14.30 wib. Kehadiran Ujang dan Yanuar mampu lebih meyakinkan para ojol untuk bersama-sama memperjuangkan ketua umumnya, Gus Muhaimin Iskandar untuk jadi presiden pengganti Jokowi.
“Deklarasi sahabat-sahabat ojol untuk ketua umum kami ini merupakan pilihan amat tepat. Indonesia butuh figur yang mampu menyelesaikan masalah dan membuat negara ini lebih baik lagi,” tandas Ujang Kosasih.
Yanuar lebih realistis lagi. Ia menegaskan, pilpres harus memberikan manfaat bagi rakyat. Manfaat tersebut sudah barang tentu akan dirasakan setelah terpilih. Baik itu dirasakan oleh guru, pedagang, ojol dan lainnya.
Event politik setingkat pilkades sekalipun, kebermanfaatan tersebut tergantung dari jembatan komunikasinya. Tanpa adanya jalur jembatan komunikasi maka setelah pilpres atau pilkades sekalipun, akan langsung bubar. Karena urusan presiden itu banyak, setelah terpilih nanti.
“Tanpa adanya jembatan komunikasi maka kita hanya sekadar nyoblos. Setelah pilpres, bubar kita. Oleh karena itu kami, PKB, menawarkan jembatan komunikasi tersebut. Mari kita bangun komunikasi bersama. Bukan hanya sekadar untuk pilpres tapi juga untuk bagaimana kita bisa meningkatkan kesejahteraan,” ajak Yanuar, putra Kuningan tersebut.
Setelah pilpres dilangsungkan, Yanuar mengajak untuk tetap bersatu. Dengan begitu, pilpres ada manfaatnya bagi warga Kuningan. Pilpres akan berdampak pada munculnya sebuah cara membangun Kuningan lebih baik lagi dengan bantuan presiden terpilih nanti.
“Kalau ada jembatan komunikasi, presiden bisa kita ajak ke Kuningan. Melihat langsung untuk membantu kita. Kalau kita ke istana kan mungkin kita langsung dihadang paspampres. Jadi, ga usah muluk-muluk lah. Yang penting jembatan komunikasi,” pungkasnya. (deden)