KUNINGAN (MASS) – Tak elok, kondisi DPRD hari ini sangat memuakan dilihat dari kacamata masyarakat. Seharusnya DPRD ribut untuk persoalan pengentasan kemiskinan. Bagaimana peran dari perwakilan rakyat yang sudah dipilih oleh rakyat untuk melaksanakan tugas, dan wewenengnya menampung aspirasi masyarakat dan menyelesaikan persoalan khususnya di dapilnya.
Ditengan kondisi kuningan miskin ekstrem, melambung tinggi tingkat pengangguran, harga bbm naik. Selayaknya DPRD bersama PEMDA Kuningan mencari solusi penyelesaiannya dan meimplementasikan janji-janji manisnya pada masyarakaat saat Pemilu. Namun, hari ini seaakan-akan DPRD tutup mata, dan tutup telinga, tidak mau ikut pusing, ketika rakyatnya sedang menjerit-jerit.
Disayangkan, DPRD ribut mempersolkan pemilihan pimpinan dan anggota AKD saja. Lantaran sedang bagi-bagi kue untuk memenuhi kebutuhan isi perutnya. Jika kondisinya memang seperti ini. Artinya, tertuang sikap mosi tidak percaya kami kepada DPRD, karena tidak memikirkan bagaimana kondisi masyarakat.
Karena seharusnya, persoalan ini bukan pada bagi-bagi pimpinan AKD, tapi persoalan bagaimana menjalankan tugas dan fungsi dengan sebaik-baiknya yang sudah diatur dalam Undang-undang Nomor 13 Tahun 2019, yang mana alat kelengkapan dewan (AKD) terdiri dari komisi, badan, dan panitia khusus, memiliki keajiban fungsinya.
Apabila, kedepannya terdapat temuan-temuan Pimpinan AKD yang terpilih tidak menjalankan tugas dan fungsinya dengan jujur. Maka masyarakat tidak akan menahan emosi, dan meminta pencopotan Anggota DPRD yang mempermankan tugas dan fungsinya.
Penulis : Evi Novianti (Ketua PMII Kuningan)