Connect with us

Hi, what are you looking for?

Netizen Mass

Qurban dan Kesalehan Sosial

KUNINGAN (MASS) – Qurban adalah memotong hewan pada Hari Raya Idul Adha tanggal 10 di bulan Dzulhijjah atau hari tasyriq (tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah).

Berqurban merupakan ibadah yang memiliki penghargaan dan pahala yang besar dari Allah SWT., karena berqurban merupakan bukti seorang muslim dalam pengabdiannya, mendekatkan diri kepada Allah SWT. Karena demikian tinggi nilai ibadahnya bagi orang yang beriman, maka disunahkan untuk berqurban. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW. sebagai berikut:
Dari Aisyah, Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada amalan anak cucu Adam pada hari raya qurban yang lebih disukai Allah melebihi dari mengucurkan darah (menyembelih hewan qurban), sesungguhnya pada hari kiamat nanti hewan-hewan tersebut akan datang lengkap dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya, dan bulu- bulunya. Sesungguhnya darahnya akan sampai kepada Allah —sebagai qurban— di manapun hewan itu disembelih sebelum darahnya sampai ke tanah, maka ikhlaskanlah menyembelihnya.” (HR. Ibn Majah dan Tirmidzi).

Dalam satu hadis, riwayat Aisyah RA. Nabi Muhammad SAW. bersabda: “Hai Aisyah, berikanlah qurbanmu dan saksikanlah qurban itu. Karena sesungguhnya bagimu dengan tetesan pertama yang menetes dari darah qurbanmu di atas tanah, Allah akan mengampunimu dosa-dosa yang telah lalu”. Aisyah bertanya: “Ya Rasulullah, apakah untuk kita khususnya atau untuk orang-orang mukmin secara umum?” Nabi menjawab: “Bahkan untuk kita dan untuk orang-orang mukmin secara umum”.

Dari Sayyidina Ali RA. berkata: “Barangsiapa yang keluar rumahnya untuk membeli binatang qurban, maka setiap langkahnya dicatatkan sepuluh kebaikan, dihapus dari dirinya sepuluh macam dosa dan diangkat derajatnya sampai sepuluh tingkat. Apabila ia berbicara untuk membelinya, maka pembicaraannya itu sama dengan membaca tasbih. Apabila ia membayar kontan uang binatang qurban itu, maka baginya dengan setiap dirham diganti tujuh ratus kebaikan. Apabila ia menjatuhkan binatang qurban itu ke tanah hendak disembelihnya, maka setiap makhluk mulai dari tempat binatang itu sampai bumi ke tujuh akan memohonkan ampun untuknya. Apabila ia telah menumpahkan darah binatang qurban, maka Allah menciptakan dengan setiap tetes darahnya, sepuluh Malaikat yang memohonkan ampun untuknya sampai hari kiamat. Dan apabila ia membagi-bagikan dagingnya, maka baginya dengan setiap suap, seperti memerdekakan budak dari anak cucu Nabi Ismail AS”.

Dalam hadits riwayat Thabrani disebutkan:

Advertisement. Scroll to continue reading.

Barangsiapa yang melakukan penyembelihan qurban untuk kesucian jiwanya dan semata-mata mengharapkan ridho Allah dengan qurban itu, maka qurbannya itu akan menjadi perisai baginya dari api neraka”.

Dari beberapa riwayat tersebut kiranya dapat dipetik simpulan, bahwa ibadah qurban memiliki banyak keutamaan dan sangat dianjurkan bagi seseorang yang mampu dan memiliki kelebihan rizki untuk melaksanakannya.

Ibadah Qurban Membentuk Kesalehan Umat


Tanggal 10 Dzulhijjah disebut pula hari raya qurban, karena setelah shalat Idul Adha dan 3 hari berikutnya (yaum al-tasyriq), Allah SWT. memerintahkan kepada umat Islam yang mampu untuk mendekatkan diri kepada-Nya dengan menyembelih hewan qurban.

Penyembelihan hewan qurban, di samping sebagai suatu bentuk ibadah (taabud ila Allah), dapat pula dilihat secara simbolik. Artinya, bahwa qurban dapat dimaknai sebagai bentuk penyembelihan (pengendalian/pengekangan) hawa nafsu hewaniyah dan nafsu egosentris yang menjadikan manusia serakah, tidak mengenal norma agama, moral dan hukum serta nafsu yang selalu mendorong ke arah kehancuran dan kebinasaan.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Berbicara tentang nafsu sebagai daya nafsani pada dasarnya memiliki banyak pengertian. Pengertian Pertama, nafsu dimaknai sebagai nyawa manusia yang wujudnya berupa angin yang keluar masuk dari dalam tubuh manusia melalui mulut dan kerongkongan. Kedua, nafsu diartikan sebagai gabungan psikofisik manusia dan merupakan struktur kepribadian manusia. Ketiga, nafsu diartikan sebagai daya-daya nafsani yang memiliki dua kekuatan, yaitu kekuatan al-ghadhab dan al-syahwat (Mujib, 1999: 70).

Dari tiga pengertian tersebut, maka pengertian terakhirlah (ketiga) yang dimaksud. Ghadzab adalah suatu daya yang berpotensi untuk menghindarkan diri dari segala yang membahayakan. Ghadhab dalam terminologi psikoanalisa disebut dengan defense (pertahanan, pembelaan, dan penjagaan), yaitu tingkah laku yang berusaha membela atau melindungi terhadap kesalahan, kecemasan, dan rasa malu, perbuatan untuk melindungi diri sendiri, serta memanfaatkan dan merasionalisasikan perbuatan sendiri.

Berbeda dengan ghadhab, syahwat adalah suatu daya yang berpotensi untuk menginduksi dari segala yang menyenangkan. Syahwat dalam terminologi psikologi disebut dengan appetite, yaitu hasrat (keinginan, birahi, hawa nafsu), motif atau impuls berdasarkan perubahan keadaan fisiologis (lihat, Mujib dan Mudzakir, 1991: 56).

Prinsip kerja nafsu mengikuti prinsip kenikmatan (pleasure principle) dan berusaha mengumbar impuls-impuls agresif dan seksualitas. Apabila impuls-impuls ini tidak terpenuhi, maka terjadi ketegangan diri. Prinsip kerja nafsu ini memiliki kesamaan dengan prinsip kerja binatang, baik binatang buas (al-subuiyat) maupun binatang jinak (al-bahimiyyat). Binatang buas memiliki impuls seksual. Oleh karena prinsip inilah, maka nafsu ini disebut juga fitrah hayawaniyah (Mujib dan Mudzakir, 1991: 56).

Dalam terminologi psikologi, nafsu lebih dikenal dengan sebutan konasi (daya karsa). Konasi (kemauan) adalah bereaksi, berbuat, berusaha, berkeinginan, dan berkehendak. Aspek konasi kepribadian ditandai dengan tingkah laku yang bertujuan dan impuls untuk berbuat (Chaplin, 1989: 101). Nafsu menunjukkan struktur di bawah sadar dari kepribadian manusia. Apalagi manusia mampu bereksistensi, baik di dunia dan di akhirat. Manusia model ini memiliki kedudukan yang sama dengan binatang bahkan lebih hina. Sebagaimana Firman Allah SWT.dalam surah al-Araf ayat 179 sebagai berikut Artinya: “Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. mereka Itulah orang-orang yang lalai (QS. Al-Araf: 179)

Advertisement. Scroll to continue reading.

Hal ini dikarenakan nafsu selalu memikirkan dan mencari kelezatan dunia sesaat dan menutup pandangan hidup yang lebih jauh, yaitu kehidupan akhirat yang abadi. Sementara itu, dalam surah al-Shaffat ayat 100-107, Allah menggambarkan bagaimana beratnya Nabi Ibrahim AS dan istrinya, yang harus kehilangan anak tercinta mereka yang telah lama diidamkan, bagaimana pula sang anak Ismail AS yang merelakan jiwa raganya dikorbankan, demi melaksanakan perintah Allah SWT.

Selain sebagai bentuk pengekangan hawa nafsu dan pengendalian diri, nilai lain dari ibadah qurban memuat nilai-nilai praktis kemasyarakatan dan kesosialan. Dalam pengertiannya yang lebih luas ibadah qurban merupakan aktualisasi dan realisasi ajaran keadilan sosial di dalam Islam.

Dalam berqurban membutuhkan kesiapan mental dan materi. Oleh karena itu, seorang muslim yang mampu secara materi diperintahkan oleh Allah SWT. untuk mengorbankan sebagian dari hartanya untuk membantu orang-orang yang tidak mampu, yang memerlukan uluran tangan dari orang-orang yang diberi rizki dari Allah SWT.

Di sinilah, mentalitas seorang hamba berupa kesediaan dan kerelaan berkorban ini diharapakan bukan hanya pada momen hari raya qurban, tetapi membekas untuk setiap saat dan kesempatan. Apalagi di negara dan bangsa kita saat ini, di mana-mana terdapat banyak kantong-kantong masyarakat miskin, sering terjadi berbagai macam musibah yang menuntut kesiapan dan kesediaan berkorban yang lebih besar lagi bagi setiap warga negara untuk membantu mereka yang kurang beruntung dan menderita karena tertimpa musibah.

Semoga dengan momen hari raya qurban ini, selain bertujuan untuk beribadah kepada Allah SWT, juga sebagai sarana bagi kita untuk saling membantu kepada sesama dan menyambung tali silaturrahim kepada seluruh umat Islam di sekitar lingkungan kita. Semoga Allah SWT memberikan kekuatan kepada kita semua agar mampu istiqomah dalam menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya.

Advertisement. Scroll to continue reading.

KUNINGAN (MASS) – Qurban adalah memotong hewan pada Hari Raya Idul Adha tanggal 10 di bulan Dzulhijjah atau hari tasyriq (tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah).

Berqurban merupakan ibadah yang memiliki penghargaan dan pahala yang besar dari Allah SWT., karena berqurban merupakan bukti seorang muslim dalam pengabdiannya, mendekatkan diri kepada Allah SWT. Karena demikian tinggi nilai ibadahnya bagi orang yang beriman, maka disunahkan untuk berqurban. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW. sebagai berikut:
Dari Aisyah, Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada amalan anak cucu Adam pada hari raya qurban yang lebih disukai Allah melebihi dari mengucurkan darah (menyembelih hewan qurban), sesungguhnya pada hari kiamat nanti hewan-hewan tersebut akan datang lengkap dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya, dan bulu- bulunya. Sesungguhnya darahnya akan sampai kepada Allah —sebagai qurban— di manapun hewan itu disembelih sebelum darahnya sampai ke tanah, maka ikhlaskanlah menyembelihnya.” (HR. Ibn Majah dan Tirmidzi).

Dalam satu hadis, riwayat Aisyah RA. Nabi Muhammad SAW. bersabda: “Hai Aisyah, berikanlah qurbanmu dan saksikanlah qurban itu. Karena sesungguhnya bagimu dengan tetesan pertama yang menetes dari darah qurbanmu di atas tanah, Allah akan mengampunimu dosa-dosa yang telah lalu”. Aisyah bertanya: “Ya Rasulullah, apakah untuk kita khususnya atau untuk orang-orang mukmin secara umum?” Nabi menjawab: “Bahkan untuk kita dan untuk orang-orang mukmin secara umum”.

Dari Sayyidina Ali RA. berkata: “Barangsiapa yang keluar rumahnya untuk membeli binatang qurban, maka setiap langkahnya dicatatkan sepuluh kebaikan, dihapus dari dirinya sepuluh macam dosa dan diangkat derajatnya sampai sepuluh tingkat. Apabila ia berbicara untuk membelinya, maka pembicaraannya itu sama dengan membaca tasbih. Apabila ia membayar kontan uang binatang qurban itu, maka baginya dengan setiap dirham diganti tujuh ratus kebaikan. Apabila ia menjatuhkan binatang qurban itu ke tanah hendak disembelihnya, maka setiap makhluk mulai dari tempat binatang itu sampai bumi ke tujuh akan memohonkan ampun untuknya. Apabila ia telah menumpahkan darah binatang qurban, maka Allah menciptakan dengan setiap tetes darahnya, sepuluh Malaikat yang memohonkan ampun untuknya sampai hari kiamat. Dan apabila ia membagi-bagikan dagingnya, maka baginya dengan setiap suap, seperti memerdekakan budak dari anak cucu Nabi Ismail AS”.

Dalam hadits riwayat Thabrani disebutkan:

Advertisement. Scroll to continue reading.

Barangsiapa yang melakukan penyembelihan qurban untuk kesucian jiwanya dan semata-mata mengharapkan ridho Allah dengan qurban itu, maka qurbannya itu akan menjadi perisai baginya dari api neraka”.

Dari beberapa riwayat tersebut kiranya dapat dipetik simpulan, bahwa ibadah qurban memiliki banyak keutamaan dan sangat dianjurkan bagi seseorang yang mampu dan memiliki kelebihan rizki untuk melaksanakannya.

Ibadah Qurban Membentuk Kesalehan Umat

Tanggal 10 Dzulhijjah disebut pula hari raya qurban, karena setelah shalat Idul Adha dan 3 hari berikutnya (yaum al-tasyriq), Allah SWT. memerintahkan kepada umat Islam yang mampu untuk mendekatkan diri kepada-Nya dengan menyembelih hewan qurban.

Penyembelihan hewan qurban, di samping sebagai suatu bentuk ibadah (taabud ila Allah), dapat pula dilihat secara simbolik. Artinya, bahwa qurban dapat dimaknai sebagai bentuk penyembelihan (pengendalian/pengekangan) hawa nafsu hewaniyah dan nafsu egosentris yang menjadikan manusia serakah, tidak mengenal norma agama, moral dan hukum serta nafsu yang selalu mendorong ke arah kehancuran dan kebinasaan.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Berbicara tentang nafsu sebagai daya nafsani pada dasarnya memiliki banyak pengertian. Pengertian Pertama, nafsu dimaknai sebagai nyawa manusia yang wujudnya berupa angin yang keluar masuk dari dalam tubuh manusia melalui mulut dan kerongkongan. Kedua, nafsu diartikan sebagai gabungan psikofisik manusia dan merupakan struktur kepribadian manusia. Ketiga, nafsu diartikan sebagai daya-daya nafsani yang memiliki dua kekuatan, yaitu kekuatan al-ghadhab dan al-syahwat (Mujib, 1999: 70).

Dari tiga pengertian tersebut, maka pengertian terakhirlah (ketiga) yang dimaksud. Ghadzab adalah suatu daya yang berpotensi untuk menghindarkan diri dari segala yang membahayakan. Ghadhab dalam terminologi psikoanalisa disebut dengan defense (pertahanan, pembelaan, dan penjagaan), yaitu tingkah laku yang berusaha membela atau melindungi terhadap kesalahan, kecemasan, dan rasa malu, perbuatan untuk melindungi diri sendiri, serta memanfaatkan dan merasionalisasikan perbuatan sendiri.

Berbeda dengan ghadhab, syahwat adalah suatu daya yang berpotensi untuk menginduksi dari segala yang menyenangkan. Syahwat dalam terminologi psikologi disebut dengan appetite, yaitu hasrat (keinginan, birahi, hawa nafsu), motif atau impuls berdasarkan perubahan keadaan fisiologis (lihat, Mujib dan Mudzakir, 1991: 56).

Prinsip kerja nafsu mengikuti prinsip kenikmatan (pleasure principle) dan berusaha mengumbar impuls-impuls agresif dan seksualitas. Apabila impuls-impuls ini tidak terpenuhi, maka terjadi ketegangan diri. Prinsip kerja nafsu ini memiliki kesamaan dengan prinsip kerja binatang, baik binatang buas (al-subuiyat) maupun binatang jinak (al-bahimiyyat). Binatang buas memiliki impuls seksual. Oleh karena prinsip inilah, maka nafsu ini disebut juga fitrah hayawaniyah (Mujib dan Mudzakir, 1991: 56).

Dalam terminologi psikologi, nafsu lebih dikenal dengan sebutan konasi (daya karsa). Konasi (kemauan) adalah bereaksi, berbuat, berusaha, berkeinginan, dan berkehendak. Aspek konasi kepribadian ditandai dengan tingkah laku yang bertujuan dan impuls untuk berbuat (Chaplin, 1989: 101). Nafsu menunjukkan struktur di bawah sadar dari kepribadian manusia. Apalagi manusia mampu bereksistensi, baik di dunia dan di akhirat. Manusia model ini memiliki kedudukan yang sama dengan binatang bahkan lebih hina. Sebagaimana Firman Allah SWT.dalam surah al-Araf ayat 179 sebagai berikut Artinya: “Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. mereka Itulah orang-orang yang lalai (QS. Al-Araf: 179)

Advertisement. Scroll to continue reading.

Hal ini dikarenakan nafsu selalu memikirkan dan mencari kelezatan dunia sesaat dan menutup pandangan hidup yang lebih jauh, yaitu kehidupan akhirat yang abadi. Sementara itu, dalam surah al-Shaffat ayat 100-107, Allah menggambarkan bagaimana beratnya Nabi Ibrahim AS dan istrinya, yang harus kehilangan anak tercinta mereka yang telah lama diidamkan, bagaimana pula sang anak Ismail AS yang merelakan jiwa raganya dikorbankan, demi melaksanakan perintah Allah SWT.

Selain sebagai bentuk pengekangan hawa nafsu dan pengendalian diri, nilai lain dari ibadah qurban memuat nilai-nilai praktis kemasyarakatan dan kesosialan. Dalam pengertiannya yang lebih luas ibadah qurban merupakan aktualisasi dan realisasi ajaran keadilan sosial di dalam Islam.

Dalam berqurban membutuhkan kesiapan mental dan materi. Oleh karena itu, seorang muslim yang mampu secara materi diperintahkan oleh Allah SWT. untuk mengorbankan sebagian dari hartanya untuk membantu orang-orang yang tidak mampu, yang memerlukan uluran tangan dari orang-orang yang diberi rizki dari Allah SWT.

Di sinilah, mentalitas seorang hamba berupa kesediaan dan kerelaan berkorban ini diharapakan bukan hanya pada momen hari raya qurban, tetapi membekas untuk setiap saat dan kesempatan. Apalagi di negara dan bangsa kita saat ini, di mana-mana terdapat banyak kantong-kantong masyarakat miskin, sering terjadi berbagai macam musibah yang menuntut kesiapan dan kesediaan berkorban yang lebih besar lagi bagi setiap warga negara untuk membantu mereka yang kurang beruntung dan menderita karena tertimpa musibah.

Semoga dengan momen hari raya qurban ini, selain bertujuan untuk beribadah kepada Allah SWT, juga sebagai sarana bagi kita untuk saling membantu kepada sesama dan menyambung tali silaturrahim kepada seluruh umat Islam di sekitar lingkungan kita. Semoga Allah SWT memberikan kekuatan kepada kita semua agar mampu istiqomah dalam menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Penulis : Asep Kamaludien, S.IP (Kasi Kesra Kelurahan Kuningan)

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Tourism

KUNINGAN (MASS) – Peningkatan jumlah wisatawan dari dalam maupun luar kota yang menuju kawasan wisata Palutungan terus bertumbuh, pasca lebaran ini, Selasa (1/4/2025) sore....

Anything

KUNINGAN (MASS) – Pengguna jalan tol menghadapi kemacetan panjang di depan Pintu Tol Keluar Ciperna pada Senin (1/4/2025) sekitar pukul 11.00 WIB siang tadi....

Anything

KUNINGAN (MASS) – Suasana haru dan bahagia menyelimuti Kampung Matematika, Dusun Cijambu Desa Garajati pada 27 Maret 2025 kemarin. Lazismu UHAMKA bekerja sama dengan...

Anything

KUNINGAN (MASS) – Dusun Cijambu, Desa Garajati, mendadak semarak dengan riuh rendah suara anak-anak. Kampung Matematika yang menjadi desa binaan UHAMKA ini turut memeriahkan...

Anything

KUNINGAN (MASS) – Seusai melaksanakan ibdah shalat Idul Fitri, ummat muslim merayakan kemenangan dan kebahagiaan. Di Indonesia secara umum, banyak masyarakat yang merayakan hari...

Anything

KUNINGAN (MASS) – Massa warga nampak antusias mengantri di Pendopo Kabupaten Kuningan mengikuti open house yang digelar Bupati-Wakil Bupati, Senin (31/3/2025) kemarin. Giat yang...

Sport

KUNINGAN (MASS) – Barcelona terus lanjutkan trand positifnya, giliran Girona yang ditaklukkan Barca pada lanjutan leg ke-29 di Stadion Montjuic pada Minggu (30/3/2025) malam....

Anything

KUNINGAN (MASS) – Ikatan Pelajar Mahasiswa Kuningan (IPMK) Jogjakarta mengagendakan acara Halal bi Halal dan pembentukan Ikatan Alumni Mahasiswa Jogja pasca momentum Hari Raya...

Anything

KUNINGAN (MASS) – Ribuan warga Kuningan tumpah ruah di Halaman Masjid Agung Syiarul Islam, Minggu (30/3/2025) malam, menyambut Idul Fitri 1446 H dengan penuh...

Anything

KUNINGAN (MASS) – Pemudik Kuningan di Hari Raya Idul Fitri tahun ini, menunjukkan penurunan sebesar 20% jika dibanding sebelumnya. Hal itu disampaikan Bupati Kuningan...

Religious

KUNINGAN (MASS) – Pada bulan suci Ramadhan 1446 H, Tim Arrahman 008, yang dipimpin oleh H. Fatimah Al-Fatah, menggelar program sosial dengan tema “Berbagi...

Anything

KUNINGAN (MASS) – Komunitas BARAK, sebagai wadah anak muda, terus menunjukkan keinginannya untuk membuktikan diri bahwa energi muda, haruslah diarahkan ke hal positif. Di...

Business

KUNINGAN (MASS) –  Kegiatan Sosial kembali dilakukan Optik Zolaris berkolborasi dengan Sekolah Alam Bratakasian, dengan menunjukkan kepeduliannya terhadap kesehatan mata masyarakat melalui program “Zolaris...

Social Culture

KUNINGAN (MASS) – Yayasan Hibar Budaya Nusantara, bersama Wihendar Local Musica dan Aswa Record, baru-baru menggelar pagelaran musik orkestra etnik bertajuk “Orkestra Sisi Lembur”...

Government

KUNINGAN (MASS) – Defisit anggaran jadi salah satu yang disorot Kepala Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi Jawa Barat Edu Oktain Panjaitan. Sorotan tentang...

Incident

KUNINGAN (MASS) – Sebuah kejadian tidak biasa terjadi di pusat Kota Kuningan ketika seekor kerbau mengamuk dan berlari sejauh 4 kilometer, merusak fasilitas umum...

Incident

KUNINGAN (MASS) – Sebuah insiden lalu lintas terjadi di ruas Jalan Kuningan – Luragung, tepatnya di Desa Pasayangan Kecamatan Lebakwangi, Jumat (28/3/2025). Kecelakaan yang...

Anything

KUNINGAN (MASS) – Salah satu band lokal kenamaan di Kuningan yang sudah eksis lebih dari 9 tahun, Blue Monday, tahun ini merilis lagu perdananya....

Business

KUNINGAN (MASS) – Menjelang lebaran, pasar takjil di depan Bale Desa Pangkalan kini akan segera berakhir, Jumat (28/3/2025). Pasar tersebut sudah menjadi tradisi yang...

Education

KUNINGAN (MASS) – Dalam semangat bulan suci Ramadan, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Unisa menggelar kegiatan berbagi takjil dan buka puasa bersama di Desa...

Anything

KUNINGAN (MASS) – Di tengah suasana huru-hara internal yang teradi belakangan ini, Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Kuningan menggelar...

Sport

KUNINGAN (MASS) – Sejumlah atlet Kuningan menyampaikan keluhan terkait keterlambatan uang pembinaan dan dukungan persiapan kejuaraan. Keluhan itu disampaikan bukan ke Ketua KONI Kuningan,...

Village

KUNINGAN (MASS) – Wakil Bupati Kuningan Tuti Andriani SH MKn, sempat kecewa saat datang ke Kantor Desa Kramatmulya Kecamatan Kramatmulya. Pasalnya, saat berkunjung Selasa...

Economics

KUNINGAN (MASS) – Meski harga sembako terus mengalami kenaikan jelang momentum Idul Fitri, namun ketersediaan stok serta ketepatan takaran Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3...

Religious

KUNINGAN (MASS) – Sebanyak 40 anak yatim di Kelurahan Cipari usia dibawah 12 tahun nampak sumringah diajak berbelanja baju baru dan sesuka hati menjelang...

Anything

KUNINGAN (MASS) – Kepolisian Resor (Polres) Kuningan mengumumkan penutupan sementara layanan pembutan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) di seluruh tingkat kepolisian, termasuk Polsek se-Kabupaten...

Advertisement
Exit mobile version