KUNINGAN (MASS) – Pasca bupati mengeluarkan Perbup boleh menggelar hajatan, banyak warga yang sumringah karena menantikan moment tersebut.
Setelah ada pendemik pada Maret, semua kegiatan yang mengundang keramaian dilarang.
Begitu AKB diberlakukan hajatan mulai digelar dan puncaknya hajatan terjadi pada Agustus.
Hampir tiap hari selalu ada hajatan, bukan hanya di perkotaan tapi menyebar hingga pedesaan.
Bagi pelaku seni, tukang rias, catering dan alat sewa, hajatan adalah berkah, tapi sebaliknya bagi masyarakat adanya hajatan di tengah pandemik corona membuat mereka semakin merana.
Kalau tidak datang, malu karena diundang terlebih kalau pada saat dulu ketika kita hajatan mereka datang. Dengan kondisi seperti itu warga hanya bisa pasrah sambil mencari pinjaman.
“Kalau saya mah sebagai kepala desa sudah tidak terhitung undangan,” ujar Kades Kertayasa Arif.
Begitu juga dengan Kades Kadugede Dadang Suganda. Surat undang di rumah sangat banyak dan tidak bisa menolak harus datang.
“Kalau musim hajatan tiba kita harus pinter mensiasatinya. Apalagi seperti kita yang menjadi kades harus datang,” ujarnya.
Bukan hanya perangkat desa, warga baisa seperti Wawan Kurniawan mengaku pusing tujuh keliling ketika banyak hajatan, karena pasti harus mengalokasikan data.
“Untungya saya di kampung masih bisa Rp30 ribu, tapi seperti yang di kota minimal Rp50 ribu, kalau yang mengundang 10 orang tentu harus punya uang Rp500 ribu.
Saking banyak keluhan terkait banyak yang hajatan dan harus kondangan membuat banyak meme lucu muncul di masyarakat. Bahkan yang lucunya adalah banyak warga minta kepada bupati agar PSBB diulang.
Hal ini karena banyak yang pusing harus kondangan. Seperti diketahui pada saat PSBB semua dilarang termasuk akitvitas warga pun dibatas dari mulai jam 16.00 WIB.
Kontan saja ada meme minta PSBB diulang membuat banyak yang tertawa lepas. Bahkan, konon katanya bupati sendiri ketika mengetahui meme seperti itu hanya tersenyum sipu.
Sedang meme OTW Jerman atau Jepang lieur di Indonesiamah loba nu hajat sudah viral sejak lama. Adanya meme tersebut menjadi hiburan di masyarakat.
Terpisah, Nding Masku pemerhati budaya mengaku, hajatan saat ini sudah bergeser dari sebuah budaya menjadi budaya ekonomi. “Sekarang hajatan sudah menjadi ajang dagang sehingga ketika digelar mereka sampai rela meminjam karena merasa yakin akan kembali bahkan untung,” jelasnya. (agus)