KUNINGAN (MASS) – Kepala Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC), Toni Anwar, merilis progres kinerja pemulihan ekosistem di Taman Nasional Gunung Ciremai.
Dalam paparannya, Selasa (24/12/2025) kemarin, Kepala BTNGC menunjukkan progres peningkatan luasan tutupan lahan sejak tahun 2004.
Dari penafsiran areal berhutan dari Google Earth, dikatakan bahwa tutupan lahan pada tahun 2004 adalah sekitar 8.000 Ha atau 53% area.
Progres itu terus bertambah hingga pada tahun 2021 kemarin, tutupan lahan mencapai 12.100 ha atau sekitar 80% area TNGC.
“TNGC ini selain mengelola yang keliatan, kita juga ngelola yang gak keliatan,” kata Kepala BTNGC, sembari mengutip istilahnya bioprosfeksi. Dimana ada penyuburan lahan yang mmebuat tanaman cepat tumbuh.
Selain membahas tutupan lahan, BTNGC juga menyinggung nilai penting kawasan BTNGC yang memiliki 97 sumber air/mata air dengan 6 DAS (Daerah Aliran Sungai).
Di Kabupaten Kuningan, dengan 3 DAS Kalibangkaderes, Cisanggarung dan Cimanuk, memiliki 63 sumber air. Sementara sisanya berada di Kabupaten Majalengka.
(eki)
