KUNINGAN (MASS) – Anies Rasyid Baswedan kembali berkunjung ke tempat leluhurnya di Kuningan pada Jumat (23/5/2025) ini. Ia datang ke Kuningan mengisi kuliah umum bertajuk “Degradasi ke Regenerasi: Kepemimpinan untuk Masa Depan Bumi yang Lebih Baik”.
Dalam kesempatan itu, Anis mengangkat isu krisis iklim global dan tanggung jawab pemimpin terhadap masa depan ekologi. Ia menekankan pentingnya kepemimpinan yang berpihak pada keberlanjutan lingkungan.
Menurut Anies, kepemimpinan masa kini tidak cukup hanya memperbaiki, melainkan harus berani memulihkan dan meregenerasi.
“Regenerasi kota dimulai dari kepemimpinan yang berani, berpihak, dan berkolaborasi,” tegasnya.
Ia menyoroti Indonesia yang berada di garis depan krisis lingkungan global. Anis membutuhkan pemimpin yang berpihak pada pelestarian lingkungan.
“Kita sedang dalam krisis lingkungan. Pemimpin, termasuk di Kuningan, harus memperhatikan sisi ekologis,” ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Anies juga memaparkan perubahan iklim. hal itu merupakan fakta yang tak dapat diabaikan. Ia menyebut tahun 2023 sebagai tahun terpanas dalam sejarah umat manusia.
“Jakarta saat itu mengalami cuaca ekstrem, dan secara global, 40% populasi dunia menghadapi kekurangan air. Sejak 1880, suhu rata-rata bumi terus meningkat,” jelasnya.
Anies juga mengungkapkan, Indonesia termasuk negara dengan risiko bencana alam tertinggi akibat perubahan iklim.
“Di tahun 2024 saja, terjadi banyak bencana alam dan 99% di antaranya terkait dengan perubahan iklim,” tuturnya. (didin)