KUNINGAN (Mass) – Puisi hasil karya salah seorang mahasiswa Uniku, Sapin asal Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) FKIP mendapat apresiasi di tingkat nasional. Pasalnya, dua buah puisi hasil karyanya itu bakal mengisi antologi puisi Rasa Sejati-Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia Jilid V, yang diterbitkan oleh Media Pustaka Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Sapin yang aktif di Forum Diskusi Bahasa (Fordisba) mengaku, sangat bersyukur dan bangga atas berkah dan kejutan yang diperolehnya, dengan dua buah karya puisinya masuk di daftar penerbit nasional.
“Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, bulan ini saya mendapatkan berkah dan kejutan yang sangat luar biasa. Awalnya sih saya tidak tahu, bahwa puisi saya akan masuk dan diterbitkan,” ucap Sapin saat memberikan keterangan pers kepada kuninganmass.com, Jumat (26/5).
Baginya, menulis puisi adalah hobi yang dimiliki sejak kecil, sebagai bentuk pengungkapan atau ekspresi diri melalui tulisan.
“Saya menulis puisi karena sudah hobi saja. Sebab, lewat puisi kita bisa mengungkapkan apa yang ingin kita ungkapkan lewat cara lain yang lebih menarik. Intinya saya tidak bisa berkata apa-apa hanya syukur yang bisa terucap,” ujarnya.
Atas prestasi itu pun, dirinya berkomitmen, akan terus menulis baik dalam sebuah puisi ataupun karya tulis lainnya. Hal itu dilakukan, sebagai wujud kecintaan terhadap tulisan dan diharapkan tulisannya nanti bisa menjadi manfaat untuk orang lain.
“Saya suka menulis, karena saya mempunyai prinsip hidup ingin memberikan manfaat bagi orang lain,” ungkapnya.
Sementara Ketua Prodi PBSI FKIP Uniku Ifah Hanifah MPd juga menyampaikan rasa syukur dan bangganya terhadap raihan prestasi yang ditorehkan mahasiswanya. Sebab, prestasi kembali yang ditorehkan mahasiswanya melalui puisi akan diterbitkan di penerbit nasional.
“Ini merupakan anugerah yang disertai kerja keras yang Sapin. Karena, dua buah puisi karyanya masuk dalam antologi Rasa Sejati-Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia Jilid V yang akan diterbitkan oleh Media Pustaka DIY,” ucapnya.
Menurutnya, sebuah prestasi dan piala bukanlah segalanya, namun proses menuju hal itulah yang menjadi penting sebagai bekal di masyarakat nanti.
“Kompetensi dan perfomance bagi kami adalah dua aspek yang penting dalam proses belajar dan pembelajaran, perolehan yang telah dicapai oleh mahasiswa kami adalah salah satu buktinya. Namun, pada akhirnya tetaplah rendah hati dan tetaplah bergerak untuk maju. Karena orang sukses adalah orang yang bisa menghargai proses,” pungkasnya. (andri)