KUNINGAN (MASS) – Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki landasan historis dan ideologis yang digunakan dalam kegiatan nasional dan negara, tidak seperti negara lain di dunia. Pancasila telah menjadi ideologi bangsa Indonesia karena, nilai-nilainya tercantum dalam pancasila adalah nilai-nilai kepribadian asli bangsa Indonesia hanya satu. Bahkan, nilai-nilai terintegrasi dalam Pancasila didapat dari nilai-nilai luhur yang sudah ada tumbuh dengan setiap aktivitas rakyat bangsa Indonesia bahkan hingga saat ini Indonesia belum merdeka.
Sehingga dihasilkan nilai-nilai luhur lagi oleh bapak pendiri ketika negara Indonesia berdiri sampai akhirnya dasar negara menjadi cita-cita bangsa Indonesia terbentuk. Dalam perjanjian dengan apa yang Muzayin jelaskan (1922) bahwa Pancasila adalah pemahaman dan karakter masyarakat Indonesia, di mana semua nilai unggulan juga memainkan peran nasional menjadi tumpuan peradaban bangsa, maka bisa dikatakan jika nilainya aktif Pancasila adalah bentuk mewujudkan cita-cita atau tujuan kehidupan masyarakat Indonesia.
Nilai-nilai Pancasila harus ditanamkan sejak dini pada setiap masyarakat, penanaman sejak dini ini dapat dilakukan melalui pendidikan di tingkat akar rumput. Hal itu dilakukan karena di dalam Pancasila ini terkandung nilai-nilai dan cita-cita bangsa Indonesia untuk mengambil dan bekerja. Nilai-nilai pancasila harus ditanamkan sejak dini agar manusia Indonesia dapat hidup bermasyarakat dengan baik, apalagi Indonesia memiliki keragaman suku, ras, agama dan kelas sosial.
Namun seiring berjalannya waktu, nilai-nilai Pancasila sudah mulai luntur dalam setiap aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat, dan kini memasuki era globalisasi dimana ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat. Perkembangan teknologi di era globalisasi ini dapat mengikis nilai-nilai pancasila dalam masyarakat. Diatas era globalisasi, setiap budaya dan ideologi asing dapat dengan mudah diimpor ke Indonesia.
Lenyapnya nilai-nilai Pancasila dari kehidupan bermasyarakat bisa berakibat serius bagi bangsa Indonesia, antara lain meningkatnya pertikaian atas hal-hal sepele. Lalu ada kasus penistaan dan kejahatan atas nama agama, seperti terorisme. Penganiayaan ini merupakan salah satu contoh akibat terhapusnya nilai-nilai sila pertama Pancasila. Kemudian muncul pelecehan seksual yang meluas, banyak korupsi, dan banyak lagi.
Pembentukan nilai-nilai pancasila tampak dalam kehidupan bernegara dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, apabila hal tersebut terjadi tahu bagaimana memimpin dan berperilaku sesuai dengan aturan yang diubah dengan Pancasila. Belajar tentang budaya dan kepribadian tujuan negara adalah mempersiapkan masyarakat untuk kebaikan dan kalian memiliki kemauan untuk mewujudkan nilai-nilai Pancasila hidup sebagai warga negara. Pancasila sebagai sistem filosofis memiliki landasan ontologis landasan epistemologis dan aksiologis, landasannya adalah perbedaan dengan sistem filsafat lainnya.
Notonagoro menjelaskan bahwa hakikat dasar ontologis Pancasila adalah manusia karena rakyat adalah subjek hukum utama dari Pancasila. Pancasila sebagai falsafah bangsa dipilih melalui sebuah renungan mendalam tentang para pendiri bangsa Indonesia. Oleh karena itu, keyakinan terhadap Pancasila merupakan sumber kebenaran yang dapat dipahami eksistensi bangsa.
Pancasila juga mencakup banyak nilai, termasuk nilai material, nilai kehidupan, nilai kebenaran, nilai keindahan, nilai kebaikan atau nilai kesucian. Darmodiharjo dan Sidarta menjelaskan dalam tulisan Hadiwijono bahwa Pancasila memiliki nilai yang harmonis dan sistematis, mulai dari urutan pertama, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai dasar sampai dengan hukum yang kelima yaitu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia sebagai tujuan.
Di era digital, masyarakat Indonesia harus mulai melakukan hal lain terobosan di segala bidang. Sebagai generasi muda bangsa Indonesia harus bisa memanfaatkan era digital dengan sebaik-baiknya tidak ada lagi generasi muda yang terprovokasi oleh arus eksternal. Generasi muda adalah generasi yang berbakat, dengan semangat yang tinggi dan mereka memiliki pemahaman yang lebih luas untuk berkembang dan maju untuk mewujudkan revolusi suatu bangsa, diperlukan generasi muda yang dapat memajukan bangsa Indonesia lebih jauh, namun harus tetap ada berpegang teguh pada dasar negara, yaitu.
Pancasila, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sana. Generasi muda yang baik adalah pemuda yang baik tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang lebih baik dan mandiri memenuhi kewajibannya, banyak anak muda saat ini yang akhlaknya sudah rusak beberapa hal yang mempengaruhinya. Di bawah ini adalah efek buruknya globalisasi, kesalahpahaman, pengaruh digital yang semakin canggih, narkoba, dll masih banyak lagi hal negatif yang mempengaruhi moral generasi muda. Jika dilihat dari kasusnya, sangat mengkhawatirkan dan perlu perhatian lebih terutama bagi generasi muda.
Penulis : Amelliyah Uswatun Khasanah/2281060080, Tadris Biologi C/2 – IAIN Syekh Nurjati Cirebon