KUNINGAN (MASS) – Fasilitator dan Staf Senior Pemberdayaan Masyarakat Desa daari porgram Patriot Desa membuka kran kolaborasi bersama berbagai pihak.
Mengawali tugas tahun 2022, program yang digagas Gubernur Jabar Ridwan Kamil itu, membuka kolaborasi pada acara rapat koordinasi bulanan penempatan Kabupaten Kuningan.
Kolaborasi itu, diantaranya dengan Kuningan Institute, Kajian dan Konsultasi Bisnis (K2B) dan Forum TBM Kuningan serta Tenaga Ahli P3MD Kementerian Desa PDTT.
Kegitan rapat koordinasi ini, juga dilakukan sebagai bentuk monitoring evaluasi program sebulan sebelumnya. Selain itu, kegiataj juga bertujuan membangun konsolidasi bersama stakholder pembangunan desa baik pemerintah maupun non pemerintah.
Acara sendiri sempat dibuka oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Drs H Dudi Pahrudin M Si. Hadir juga dalam kegiatan. Setditjen Kebudayaan Zulkarnaen, pituin Kuningan yang sejak lama menjadi teman diskusi fasilitator lapangan patriot desa.
SPMD Kabupaten Kuningan Jaenudin menyebut, ditahun ini, penempatan lokasi program Patriot Desa di Kabupaten Kuningan berjumlah 11 desa. Masing-masing ditempati oleh 11 fasilitator lapangan patriot desa. Diantaranya, Cisantana, Koreak, Bunigeulis, Caracas, Setianegara, Bandorasa Kulon, Kutakembaran, Sukamulya, Citiusari, Carawangi, dan Lengkong.
“Kami ditugaskan untuk menjadi mitra desa dalam membangun kemandirian desa. Bersama-sama menaikan Indeks Ketahanan Lingkungan, Sosial, dan ekonomi,” jelasnya.
Dalam pelaksanaannya, lanjut Jaenudin, selain advokasi masyarakat desa agar mandiri, pihaknya juga diamanahi tugas sebagai integrator, komunikator, dan akselerator semua segmen kehidupan mastarakat desa.
“Tentunya dengan dukungan berbagai pihak terkait. Saat ini kami sedang mengumpulkan data di lapangan baik potensi dan masalah yang ada di desa. Kami berharap hasil advokasi data di lapangan nanti menjadi bahan referensi dalam membangun desa,” sebutnya.
Referensi itu, lanjutnya, bisa jadi rumusan kebijakan baik mikro maupun makro di desa dapat tepat guna dan berkelanjutan. Kedepan pihaknya berencana membuka koordinasi dan kolaborasi dengan berbagai pihak dalam rangka mencari solusi pengembangan potensi dan masalah yang ada di desa.
“Kami berharap dukungan berbagai pihak. Semoga dengan kolaborasi, desa dapat betul-betul menjadi mandiri,” tuturnya di akhir. (eki)