KUNINGAN (MASS) – Bayangkan sebuah kelas di pelosok Indonesia, jauh dari hiruk pikuk kota, kini bisa menikmati materi pelajaran yang sama dengan sekolah-sekolah unggulan di pusat kota. Impian itu perlahan menjadi nyata setelah pemerintah resmi menggulirkan program digitalisasi pembelajaran ke seluruh sekolah.
Pemerintah mulai menyalurkan program digitalisasi pembelajaran ke berbagai daerah di Indonesia. Program itu menjadi tindak lanjut Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2025 tentang Revitalisasi Satuan Pendidikan, SMA Unggul Garuda, dan Digitalisasi Pembelajaran.
Dikutip dari infopublik Minggu (24/8/2025), Presiden Prabowo Subianto mengatakan, transformasi digital di sekolah merupakan langkah strategis untuk memperluas akses pendidikan berkualitas sekaligus memperkuat daya saing bangsa.
“Saya ingin ada digitalisasi sekolah-sekolah. Kita akan taruh layar-layar televisi di setiap sekolah kita. Di situ bisa diberikan materi pelajaran terbaik, terutama untuk wilayah yang kekurangan guru ahli,” ujarnya.
Disebutkan, dalam waktu satu tahun, seluruh sekolah di Indonesia diproyeksikan memiliki Interactive Flat Panel (IFP) atau layar digital interaktif. Harapannya, siswa dari Sabang sampai Merauke dapat belajar dari materi yang sama tanpa terkendala jarak atau keterbatasan guru.
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) memastikan penyaluran perangkat dilakukan bertahap. Hingga Agustus 2025, tahap pertama pengiriman tengah berlangsung untuk 288.865 sekolah sasaran. Distribusi tersebut tidak hanya menyertakan IFP, tetapi juga laptop, perangkat penyimpanan, dan paket konten edukasi digital.
Direktur Jenderal PAUD Dasmen, Gogot Suharwoto menegaskan, digitalisasi tidak berhenti pada distribusi perangkat.
“Sekolah-sekolah penerima akan mendapat bimbingan teknis agar mampu memanfaatkan fitur secara optimal dalam proses pembelajaran,” ungkapnya.
Ia juga menekankan pentingnya kesiapan sekolah sebelum perangkat tiba. Menurutnya, konfirmasi dilakukan agar program benar-benar tepat sasaran.
“Dengan begitu, program digitalisasi ini dapat benar-benar meningkatkan kualitas pengajaran di kelas,” katanya.
Lebih jauh, Gogot mengajak masyarakat, guru, dan orang tua murid ikut mengawal implementasi program tersebut. Ia menyebut keterlibatan banyak pihak sangat penting agar teknologi tidak hanya hadir secara fisik, tetapi juga memberi manfaat nyata bagi siswa. (argi)