KUNINGAN (MASS) – Meski Musyawarah Kerja Cabang (Mukercab) PPP Kuningan memutuskan untuk mengusung M Ridho Suganda (Edo) namun partai berlambang ka’bah tersebut dinilai belum bulat. Pasalnya, selain Edo yang notabene kader PDIP, juga masih terdapat satu kandidat yang sejak awal digadang-gadang oleh partai tersebut.
“Ada pak H Yusron Kholid. Pemilik tagline Saluyu ini sejak awal telah digadang-gadang oleh partai berbasis Islam yakni PPP. Beliau tak bisa disingkirkan begitu saja,” ujar salah seorang pemerhati sosial politik, Adi Rahmat Hidayat ST Minggu (8/10/2017).
Mukercab, diakui oleh Adi menjadi salah satu mekanisme internal PPP dalam mengeluarkan sikap menghadapi pilkada. Namun ia juga mengingatkan, selain ada DPW keputusan tetap berada di DPP. Adi tahu betul Yusron memiliki kedekatan khusus dengan Ketua DPP PPP, Romahurmuziy.
“Jadi menurut saya PPP belum bulat untuk mengusung pak M Ridho Suganda. Masih ada tahapan yang mesti dilalui yakni DPP. Pak Yusron itu saya pikir punya massa riil. Karyawan kemenag Kuningan saja ada sekitar 3000 orang. Belum para guru madrasah,” ungkapnya.
Terpisah, Yusron Kholid menjawab konfirmasi kuninganmass.com kaitan pengusungan Edo oleh PPP. Birokrat-Ulama yang kini menjabat kepala Kemenag Ciamis tersebut menegaskan, Edo itu diusung oleh DPC PPP.
“Yang mengusung M Ridho itu kan DPC PPP. Kita maklumi bahwa daerah sebagai lintasan administratif. Saya tidak paham kemana arah ketua DPC PPP Kuningan, mengingat saya bukan bagian dari kebijakan H Uus, terlebih belum menjadi anggota PPP,” ungkapnya.
Kendati demikian, Yusron menegaskan dirinya tetap siap untuk maju. Itu pun jika memang parpol memandangnya pantas dan cakap.
“InsaAllah saya tetap siap maju. Bahwa kemudian ada M Ridho masuk bagian DPC PPP, ada dr Toto masuk bagian DPC PKB, saya kira publik paham,” tandas birokrat ulama yang pernah menjadi pendiri PBB di Kuningan itu. (deden)