KUNINGN (MASS) – Di masa pandemi Santri AL- Mutwally masih bisa melaksanakan praktek pengabdian masyarakat.Menjadi santri itu seru-seru menantang.
Dengan tinggal di Pesantren banyak pengalaman seru yang tidak dialami oleh siswa pada umumnya, terutama hal-hal yang berkenaan dengan kemandirian.
Kemandirian dalam menyelesaikan masalah, kemandirian dalam mengatur keuangan, kemandirian dalam menentukan prioritas dan kemandirian lainnya.
Namun ada satu hal yang lebih besar dan lebih berarti dari sekedar kemandirian, yaitu kebermanfaatan.
Sudah umum difahami di lingkungan masyarakat, bahwa alumni pesantren mestilah berbeda dengan alumni sekolah biasa pada umumnya.
Alumni pesantren dituntut untuk bisa berperan dalam kehidupan bermasyarakat utamanya menjadi rujukan dalam hal kegamaan.
Seperti kegiatan Praktek Pengabdian Masyarakat (PPM) Angkatan ke 17 Ponpes Terpadu Kuliyatul Mu’allimin Al Mutawally di Desa Jambar Kecamatan Nusaherang
Kegiatan yang berlangsung selama dua pekan di mulai dari tanggal 18 April -3 Mei 2021 itu diikuti sebanyak 5 peserta dari santri kelas 6 tingkat Madrasah Aliyah (MA).
Menurut Ketua Panitia M Khoerudin ,
kegiatan ini sengaja di konsep dengan membagi kelompok menjadi beberapa kelompok sehingga di tiap desa hanya ada 5 sampe 6 orang santri.
Karena masih di masa pandemi, kegiatan ini melibatkan santri dan santriwati yang masih duduk di Kelas 6 MA Ponpes Al-Mutawally yang bertajuk mengabdi untuk negeri Mengabdi untuk bangsa mengabdi untuk agama.
“Tentu dalam mengaplikasikan nilai nilai pesantren demi mewujudkan Kuningan maju,” sebutnya.
Selain itu juga , bertujuan untuk mengaplikasikan ilmu dan teori yang sudah diterima di sekolah maupun di pesantren.
Hal itu penting agar para santri bisa berperan aktif dalam program pemerintahan daerah.
Sementara Kepala Desa Jambar Awan kuswandi a sangat mengapresiasi kegiatan PPM yang digagas Ponpes Al Mutawally. Sebab, kegiatan PPM ini merupakan salah satu kegiatan yang positif sebagai salah satu wujud untuk merealisasikan visi dan misi Kuningan maju pinunjul berbasis desa .
“Kegiatan ini juga sangat mendukung untuk keaktifan siswa atau santri bisa terjun langsung di masyarakat. Karena, melalui kegiatan ini para siswa atau santri mampu menghadapi globalisasi. Tak bisa dipungkiri lagi sudah sangat jelas bahwa dampak globalisasi sudah bisa di rasakan,” katanya.
Dirinya berharap, agar momentum PPM ini awal dari silaturahmi antara desa Jambar dengan pesantren Al- Mutawally .
Ketua kelompok PPM 17 Jambar , menuturkan, selama di tempat PPM ia mendapatkan banyak pelajaran mengenai keterampilan yang bisa dituangkan ke dalam kehidupan sehari-hari.
“Saya dan teman teman merasa senang dan banyak mendapatkan pengalaman yang sangat luar biasa. Kami ucapkan terima kasih pada dewan pembimbing kami teh Mutiara dan semua pihak yang telah membantu membina sehingga PPM ini bisa berjalan dengan lancar,” ucapnya.
Di lain tempat Ketua Karang Taruna Desa Jambar yang merupakan alumni dari pesantren Al -Mutawaaly Hamdan merasa senang dengan kegiatan PPM yang di laksanakan di desa kelahirannya.
Ia berharap momentum ini
dapat memberikan banyak manfaat kepada masyarakat serta membuat nama pesantren semakin dikenal oleh khalayak banyak.(agus)