Connect with us

Hi, what are you looking for?

https://www.google.com/adsense/new/u/0/pub-3893640268476778/main/editContentAds?webPropertyCode=ca-pub-3893640268476778&adUnitCode=1128420475 Smart Widget MGID

Economics

Potret Peternakan Kerbau di Jawa Barat, Cianjur Tertinggi, Kuningan Masuk 5 Besar

KUNINGAN (MASS) – Di tengah geliat pertanian dan peternakan Jawa Barat, sektor peternakan kerbau menjadi salah satu pilar ekonomi yang terus menunjukkan geliat positif. Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024 yang diperbarui pada (14/2/2025), populasi kerbau di Jawa Barat mencapai 50.140 ekor. Data ini menyoroti peran penting beberapa kabupaten/kota sebagai kantong utama populasi kerbau di provinsi ini.

Dari data tersebut, terungkap 10 wilayah dengan populasi kerbau terbanyak, yang menunjukkan konsistensi serta potensi luar biasa dalam sektor peternakan rakyat. Berikut adalah 10 besar kabupaten/kota dengan populasi kerbau terbanyak di Jawa Barat:

  1. Cianjur – 10.016 ekor
  2. Tasikmalaya – 6.626 ekor
  3. Sukabumi – 6.580 ekor
  4. Garut – 5.924 ekor
  5. Kuningan – 4.953 ekor
  6. Purwakarta – 3.169 ekor
  7. Bogor – 2.373 ekor
  8. Sumedang – 2.108 ekor
  9. Subang – 1.930 ekor
  10. Cirebon – 1.837 ekor

Di antara kabupaten/kota tersebut, Kabupaten Kuningan menempati posisi ke-5 dengan populasi kerbau mencapai 4.953 ekor. Angka ini tidak hanya menunjukkan kekuatan sektor peternakan lokal, tetapi juga menjadi bukti masyarakat Kuningan masih menjaga tradisi beternak kerbau sebagai bagian dari budaya dan ekonomi rakyat.

Peternakan kerbau di Kuningan umumnya tersebar di wilayah-wilayah perdesaan yang masih memiliki padang penggembalaan dan lahan pertanian luas. Kerbau-kerbau ini tidak hanya dimanfaatkan untuk daging, tetapi juga sebagai tenaga kerja pertanian dan bagian dari ritual budaya masyarakat agraris.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Total 10 kabupaten/kota penyumbang utama ini, sekitar 83,5% dari total populasi kerbau Jawa Barat terpusat di daerah-daerah tersebut. Hal ini menjadi sinyal kuat bagi pemerintah daerah untuk terus mendorong pengembangan subsektor peternakan sebagai bagian dari strategi ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani-peternak. (argi)

Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Advertisement Smart Widget MGID
Exit mobile version