KUNINGAN (MASS) – Berpotensi gagal bayar jika ritmenya tidak segera disesuaikan. Pasalnya, per 30Juni 2024 ini atau setengah tahun pemerintahan, target Pendapatan Daerah Kabupaten Kuningan baru mencapai 40,56%.
Angka ini, didapat dari target pendapatan yang mencapai Rp 3.112.697.038.561,- (Tiga koma satu triliyun lebih), baru tercapai Rp 1.262.375.205.844,- (satu koma dua triliyun lebih).
Rinciannya, mulai dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) baru tercapai Rp 165.409.772.826,- dari total target Rp 536.706.480.894,-.
Dalam presentase, baru realisai 30,82% yang sumbernya dari sektor pajak daerah, retribusi daerah, pengelolaan kekayaan daerah, serta lain-lain pendapatan sah.
Kemudian Pendapatan Transfer realisasinya baru RP Rp 1.074.136.305.050,- dari total yang direncanakan Rp 2.532.792.993.730,-.
Presentasenya baru 42,41% terdiri dari pendapatan transfer pemerintah pusat dan pendapatan transfer antar daerah yang direncanakan.
Terakhir, pendapatan daerah lain-lain yang sah baru realisasi Rp 22.829.127.968,- dari total target Rp 42.197.563.937,- atau sekitar 52,85%.
Angka-angka dan presentase tersebut, disampaikan Pj Bupati Kuningan Raden Iip Hidayat dalam rangka penyampaian pengantar nota laporan realisasi APBD semester pertama di Rapat Paripurna DPRD Kuningan, baru-baru ini.
Senada dengan target pendapatan, target belanja juga belum optimal di semester pertama. Tercatat dalam laporan yang sama, belanja daerah yang terealisasi belum mencapai 50%.
Penyerapan belanja daerah terealisasi, baru mencapai Rp 1.175.906.071.104,20 dari total direncanakan Rp 3.214.584.206.857,-
Rincian belanja mulai dari belanja operasional, belanja modal, belanja tidak terduga, belanja transfer.
Terakhir yang dilaporkan adalah pembiayaan. Direncanakan Rp 163.887.168.296,- baru terealisasi Rp 95.167.422.138,13 atau 58,07%. (eki)