CIAWIGEBANG (MASS) – Sebanyak 60 santri di Pondok Pesantren Miftahul Muta’allimin Pangkalan Ciawigebang resmi menggelar acara UKT dan Mapag Pagar NUsa Kabupaten Kuningan. Kegiatan ini diselenggarakan ba’da dzuhur, kemarin (4/8/2019).
Tepat dengan Harlah Guru Bangsa dan warga Nahdliyin, almarhum KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur; 4 Agustus 1940) even ini banyak memberi warna untuk santri, warga pangkalan dan NU sendiri. Sesuai penuturan pembina Pesantren, K. Zahid.
“Setiap harinya santri dibekali ilmu-ilmu salaf dari kitab kuning (turats) dalam sistem klasikal madrasah, pagi hingga siang sekolah formal lalu istirahat sejenak, sore hingga petang dilanjut kembali pengajian di madrasah,” ujarnya.
Oleh karena itu sesekali santri harus dibekali ilmu bela diri sebagai ajang kreatifitas santri dan membudayakan kesenian khas nusantara, yakni pencak silat. Gus Aep selaku pengasuh ponpes menandaskan, wadah yang paling tepat untuk santri salaf dalam hal kesenian bela diri adalah Pencak Silat Nahdlatul Ulama yang dalam hal ini ada badan otonom tersendiri yang khusus membidanginya yaitu Pagar NUsa.
“Itung-itung refreshing dan ekstra kurikuker pondok ya silat ini, juga sebagai kaderisasi NU muda,” imbuh pria yang juga sebagai Koordinator NU Muda di wilayah kecamatan, Ketua PAC ANSHOR dan sekretaris MWC NU Kec Cipicung itu.
Sekilas tentang Pagar Nusa, adalah kependekan dari Pagar NU dan bangSA, didirikan 3 Januari 1986 di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri Jawa Timur oleh KH. M. A. Maksum Djauhari salah seorang cucu KH. Abdul Karim muassis Lirboyo.
Namanya terdengar ke seluruh pelosok daerah ketika menjabat Komando Penumpasan PKI dan antek-anteknya di wilayah Kediri dan sekitarnya. Identik dengan rambut gondrongnya, Gus Maksum—Sapaannya, dikenal sebagai pendekar Nomer Wahid di kalangan NU.
“Dari ajang UKT (Ujian Kenaikan Tingkat) ini panitia dari Ikatan Pagar Nusa Kab. Kuningan berharap ke depan lebih berkembang lagi dari segi kualitas maupun kuantitas dan aktif dalam setiap even yg di dunia persilatan, insya Allah bulan September depan akan ada pawai dan atraksi dalam Hari Jadi Kuningan, bulan depannya lagi tepat perayaan upacara Hari Santri Nasional, 22 Oktober juga akan ada pentas seni silat yg istiqomah kami adakan di pendopo Kuningan, jadi kami harap ada delegasi dari santri MM yang berpartisipasi dalam even-even tersebut,” harap Ketua Pagar Nusa Kabupaten Kuningan, Alvin dalam sambutan.
K. Muhsin salah seorang pengasuh pondok MM mengatakan, rencananya akan dibuka lagi gelombang berikutnya bagi santri maupun warga sekitar yang hendak bergabung gratis tanpa pungutan.
“Insya Allah santri putri juga akan kami agendakan ikut ekstrakurikuler pencak silat pagar nusa ini,” timpal Zahid.
Acara mapag ini cukup seru mengundang perhatian warga sekitar desa Pangkalan, dihadiri oleh segenap dzuriyah pengasuh dan pengajar Pondok Pesantren Miftahul Muta’allimin Pangkalan kabupaten Kuningan, diantaranya K. Zahid, K. Ili, K. Imam Zamakhsyari, K. Muhsin, Gus Aep dan K. Hasan dari Gersik dewan pembina khos Pagar Nusa Kecanatan Ciawigebang yang notabenenya adalah alumni MM tahun 80-90an.
Lalu yang unik dari kegiatan UKT dan mapag Pagar Nusa ini adalah ada sosok Ronaldo, dia adalah santri baru yg berasal dari Sindangbarang Kec. Jalaksana Kabupaten Kuningan. Tentu bukan Ronaldo eks pemain bola Manchester United. Tetapi insyà Allah kita doakan agar santri-santri ini menjadi atlit, pendekar tangguh yang menjunjung tinggi nilai ahlussunnah wal jama’ah annahdliyah. (deden/rl)