KUNINGAN (MASS) – Dalam memperingati Miladnya yang ke 29, Pondok Pesantren Husnul Khotimah menggelar Temu Alumni. Rupanya alumni pondok tersebut sudah mencapai hampir 7000 orang. Banyak diantaranya yang kini duduk sebagai anggota legislatif dan juga pejabat eksekutif.
HK sendiri berdiri sejak 2 Mei 1994 silam. Kiprah pondok dibawah naungan Yayasan Husnul Khotimah Kuningan ini sudah tidak diragukan lagi. Tercatat sampai tahun 2022 sudah menghasilkan kurang lebih 6.834 alumni yang terbagi dalam 25 angkatan.
Para alumninya menyebar di seluruh Nusantara dan belahan bumi lainnya. Bukan hanya di Asia, tetapi alumni HK juga sudah tersebar di benua Australia, Eropa, Afrika dan Amerika.
Dilihat dari sebaran profesi, alumni HK bukan hanya berkiprah di dunia pendidikan maupun pesantren. Banyak alumni yang juga berkiprah di dunia ekonomi dan bisnis, menjadi ASN di berbagai instansi, hakim, jaksa, tentara, polisi maupun yang masih kuliah di level sarjana, magister dan doktoral, anggota legislatif dan pejabat eksekutif.
Melihat alumninya banyak berkiprah di berbagai bidang, maka tiga tahun terakhir dalam agenda milad selalu diselipkan kegiatan Alumni HK Leaders Talk. Di tahun 2021, temanya adalah para pimpinan Pondok Pesantren berbicara pengalaman dalam membangun Pondoknya. Tahun 2022 fokus pada alumni yang inspiratif dari lintas profesi.
Sedangkan pada Milad ke 29 tahun 2023 ini, karena jelang tahun politik, maka panitia merasa perlu mempertemukan alumni yang berkiprah di bidang politik, diantaranya anggota legislatif dan eksekutif seperti wakil bupati.
Acara Alumni HK Leaders Talk Milad ke 29 HK yang diadakan pada Sabtu (29/4/2023) menghadirkan Dewan Pembina YHK, KH. Achidin Noor, MA., Ketua 1 YHK H. Maman Kurman, SH., Presiden Alumni (ISLAH) Iqbal Muslich, Lc. M. IRK.
Para alumni HK yang hadir dan menjadi pembicara adalah Wakil Bupati Halmahera Selatan Hasan Ali Bassam Kasuba, Anggota DRPD Prov. Maluku Fauzan Husni Alkatiri, Anggota DPRD Kab. Ciamis Ade Amran, Anggota DPRD Kota Cimahi Eko Sugianto, Anggota DPRD Kab. Cirebon Nova Fikrotushofiyah, dan Anggota DPRD Kab. Tangerang Ahmad Syahril.
Keynote speaker agenda kali ini adalah Dr. H. Jazuli Juwaini, Lc. MA selaku anggota Komisi 1 DPR RI sekaligus Ketua FPKS DPR RI. Ia menyampaikan poin penting bahwa parleman itu bukan hanya berbicara kekuasaan.
“Sangat diharapkan agar santri bisa mengisi parlemen dengan menjadi anggotanya, yang mengisi dewan adalah yang bisa baca kitab kuning. Banyak kiprah santri di dewan yang menghasilkan undang-undang yang menguntungkan ummat Islam,” harap Jazuli.
Ia juga menegaskan, sejarah Indonesia adalah sejarah perjuangan ulama, santri dan pesantren. “Santri hari ini hakekatnya adalah penerus perjuangan tersebut. Dalam diri santri ada gen pejuang dan pemimpin bangsa,” tandasnya. (deden)