Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kuningan Mass

Politics

Dede Sembada Beberkan Bukti

KUNINGAN (MASS) – Menyikapi isu dugaan KTA (Kartu Tanda Anggota) ganda, Dede Sembada (Desem) membeberkan bukti. Mulai dari KTA PDIP yang dikantonginya hingga dokumen kependudukan. Penunjukan bukti tersebut ia lakukan Minggu (12/11/2017) malam di rumah dinasnya, Jl Aruji Kartawinata.

“Pertama saya ingin tegaskan, kaitan munculnya data SIPOL (Sistem Informasi Partai Politik) itu di luar sepengetahuan dan tanggungjawab saya. Kemudian, data SIPOL itu dasarnya bukan KTA melainkan KTP,” kata Desem mengawali penuturannya.

Ketika disebut KTA ganda, lanjutnya, maka bentuk fisik KTAnya ada 2. Sedangkan Desem sampai saat ini tidak pernah menerima KTA PKS. Sebab dia mengakui tak pernah meminta permohonan untuk KTA ke PKS.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Untuk itu, Desem menegaskan KTAnya PDIP yang berarti tidak ada KTA ganda. “Kalau data SIPOL saya tercantum di sana, memang iya. Nama saya kok tiba-tiba muncul. Tapi anehnya, beralamat rumah dinas,” jelasnya.

Sambil menunjukkan KTP dan KK, Desem menyebutkan alamat rumahnya itu Desa Kapandayan Kecamatan Ciawigebang. Bahkan untuk tanggal lahir pun tanggal 4 Maret 1972 yang sesuai KTP. Namun di data SIPOL Desem dituliskan beralamat di Jalan Aruji Kuningan dengan tanggal lahir 5 Maret.

“Berarti itu satu keanehan. Rumah dinas itu kan alamat sementara. Kemarin saya sudah klarifikasi ke KPU dan Panwaslu. Saya juga bertanya, kalau KTA ganda berarti ada bukti fisiknya. Ternyata dari panwas mengatakan tak ada bukti factual,” tutur Desem.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Sampai saat ini, Desem menegaskan sebagai ketua PAC PDIP Ciawigebang seraya menunjukkan SK terbarunya. Kalau masalah KTA ganda, menurutnya harus disandingkan antara 2 KTA. Padahal ia merasa tidak pernah menerima KTA PKS.

“Kejadian seperti ini ada 32 di PDIP. Pengurus PAC Nusaherang juga sama, di data SIPOL tercatat kader Demokrat. Tapi mungkin karena saya wabup maka jadi sorotan,” ungkapnya.

Desem melanjutkan, dirinya belum pasti mencalonkan kembali. Sebab masih menanti rekomendasi dari DPP. Soal kemarin dipanggil oleh DPP, itu bersifat arahan-arahan. Namun ketika SKnya belum dipegang maka menurutnya belum pasti. (deden)

Advertisement. Scroll to continue reading.
Advertisement
Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Advertisement