CILIMUS (MASS) – Keseriusan dan kesigapan aparat kepolisian dalam pemberantasan kejahatan berupa aksi pencurian di Cilimus patut diacungi jempol. Terbukti, pelaku pencurian yang meresahkan masyarakat setempat mampu diringkus dalam waktu singkat.
Ini dialami Nunu (46), pengusaha telor di Desa Cilimus. Pada Juli lalu tempat usahanya kedatangan pencuri. Insiden ini kerap menimpanya hingga melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
“Rabu malam sekitar jam 21.30 tanggal 12 Juli lalu saya kedatangan pencuri. Satu peti telor hilang. Sebelum-sebelumnya sering kecurian. Termasuk barang lainnya seperti mesin rumput, tabung gas, uang, perhiasan dan lain-lain,” tutur Nunu, Selasa (12/9/2023).
Pada malam itu, ia merasa kesal saking seringnya. Nunu merasa curiga pencurinya belum jauh setelah satu peti telor raib. Setelah lari ke jalan desa, ia melihat pelaku sedang menyalakan motor mencoba kabur.
Melihat pelaku mau kabur, Nunu kemudian menarik baju pelaku dari belakang. Perkelahian pun terjadi hingga kepala korban dipukul tas ransel berisi 2 kapak dan tang. Pada saat korban kelimpungan, pelaku bergegas kabur dengan menancapkan gas motornya.
Nunu yang mulai sadar melihat TKP sudah kosong. Ia hanya melihat tas ransel hitam berisi kapak untuk dilaporkan ke polisi. Tak berselang lama, kediaman korban didatangi aparat kepolisian dari Polsek Cilimus dan Polres Kuningan.
“Dua lutut saya luka baret. Kedua tangan saya juga. Lalu kepala bagian atas benjol dipukul ransel berisi kapak dan tang,” kata Nunu.
Tiga pekan pasca kejadian dirinya mendengar kabar dari polsek jika terduga pelaku sudah diringkus. Inisialnya ON (34) warga Kecamatan Cigandamekar. Hasil BAP, pelaku sudah mengakui perbuatannya.
“Pada tanggal 7 Agustus pelaku sudah ketangkep. Investigasinya cukup panjang sampai akhirnya kediaman pelaku ditemukan. Terus terang saya mengapresiasi kinerja polisi. Salut. Saya berterimakasih,” ucap Nunu.
Kini kasus tersebut sudah dilimpahkan ke kejaksaan untuk dipajukan ke meja hijau. Apa yang dialami Nunu sudah sering dan berlangsung sejak bertahun-tahun lamanya.
“Sayangnya dulu itu saya gak laporan ke polisi. Beda dengan sekarang,” tukasnya. (deden)