Connect with us

Hi, what are you looking for?

Education

PMII Gelar PKD Sewilayah Jabar

KUNINGAN (Mass) – PC Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Kuningan menggelar Pelatihan Kader Dasar (PKD) sewilayah Jabar di Ponpes Mursyidul Fallah Kramatmulya Kuningan, Kamis (24/11). PKD Se-Jabar ini merupakan kaderisasi lanjutan setelah anggotanya menempuh Mapaba di PMII.

“Melalui PKD ini, kami rekontruksi gerakan mahasiswa khususnya kader PMII supaya progress dan peka terhadap setiap persoalan sosial. Ini penting, sebagai ruang kader PMII dalam menambah ilmu dan wawasan untuk menjawab persoalan sosial yang terjadi di masyarakat,” ucap Ketua Umum PC PMII Kuningan Rasdi.

Kegiatan yang digelar selama tiga hari kedepan ini kata Aras sapaan akrabnya, sejumlah materi sudah dipersiapkan. Kali ini, ada sebanyak 13 cabang PMII dari kabupaten/kota sewilayah Jabar yang menjadi peserta PKD.

“Untuk materi itu seperti strategi pengembangan PMII, Aswaja, gender, study keprofesian, dan manajemen konflik. Adapula analisis dan pengantar teori sosial, study advokasi anggaran dan kebijakan, pengelolaan opini dan gerakan massa, teknik lobi dan membangun jaringan, dan materi tentang organisasi PMII,” sebutnya.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Sementara Ketua Mabicab PMII Kuningan Emup Muplihudin menuturkan, untuk membangun kembali gerakan PMII kearah yang lebih baik, seluruh kader PMII harus mendalami betul kontruksi dasar gerakan yang ada didalamnya. Tanpa mendalami seluruh dasar gerakan yang dibangun sejak awal, rekontruksi gerakan tidak akan bisa dilakukan maksimal.

“Kukuhkan kembali dasar gerakan yang ada kemudian bangun kembali, teguhkan pola yang baru dan lebih baik. Kehadiran PMII harus terus memberi manfaat kepada lingkungan dan masyarakatnya,” tandasnya.

Dikatakan, kepekaan terhadap persoalan sosial merupakan tujuan tepat yang diambil menjadi tema kegiatan itu. Terlebih, Emup mewanti-wanti agar gerakan PMII jangan sampai terfokus kepada isu politik dan ideologi saja, sementara kondisi sosial terabaikan.

“Banyak petani dan masyarakat awam yang membutuhkan bimbingan, advokasi dari gerakan mahasiswa. Progres adalah move on, bangkit kembali disertai dengan etika, dan hadirkan kembali gerakan-gerakan advokasi di semua lini. Inilah persoalan sosial yang butuh perhatian dari mahasiswa,” pungkasnya. (andri)

Advertisement. Scroll to continue reading.
Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Advertisement
Exit mobile version